Setelah belajar modul 1 hingga tuntas dan lalu berlanjut ke modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan murid, Saya memahami beberapa informasi baru yang sangat menarik dan memotivasi, yang diantaranya akan Saya paparkan melalui poin poin jawaban pertanyaan berikut ini.Â
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi ?Â
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Menurut Tomlinson (2001:45) Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.Â
2. Bagaimana Pembelajaran Berdirefensiasi dapat diterapkan di kelas ?
Pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan di kelas melalui langjah-langkah :
A. Menentukan tujuan pembelajaran
B. Mengenalisis kebutuhan belajar murid dengan melakukan asesmen diagnostik; kognitif dan non kognitif; berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid. Profil belajar murid adalah kecenderungan gaya belajar murid. Apakah ia seorang pembelajar visual, auditori, ataukah kinestetik.Â
C. Menganalisis strategi diferensiasi yang akan diterapkan sesuai kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Strategi diferensiasi ini terdiri dari 3 aspek, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan doferensiasi produk. Guru dapat menerapkan salah satu atau beberapa aspek tersebut saat mengajar.Â
D. Mempersiapkan media, alat dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakanÂ
E. Mengimplementasikan Rencana Pembelajaran ke  dalam pembelajaran di kelas.
F. Melakukan penilaian yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Penilaian ini mencakup penilaian formatif dan juga penilaian sumatif. Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian sumatif adalah suatu aktivitas penilaian yang menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa. Kegiatan penilaian ini dikakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai.