Mohon tunggu...
Niken Pramesti
Niken Pramesti Mohon Tunggu... Lainnya - Project Director di Jaia Media

Seorang yang mengerjakan apapun, belajar apapun, memahami apapun, selagi memiliki waktu. Sedang semangat-semangatnya berproses.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia: Pilar Kebhinekaan dan Kebangsaan

10 Desember 2023   13:44 Diperbarui: 10 Desember 2023   13:45 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa memiliki peran sentral dalam mempersatukan suatu bangsa. Di Indonesia, Bahasa Indonesia memiliki kedudukan istimewa sebagai bahasa persatuan yang menjembatani beragam suku, budaya, dan daerah. Artikel ini akan menjelaskan betapa pentingnya Bahasa Indonesia sebagai pilar kebhinekaan dan kebangsaan.

  1. Bahasa sebagai Simbol Identitas Bangsa:Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan simbol identitas bangsa. Dalam konteks kebhinekaan Indonesia, Bahasa Indonesia memberikan identitas bersama yang menghubungkan berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di negeri ini.

  2. Jembatan Komunikasi Antar-Suku dan Daerah:Dengan lebih dari 700 bahasa daerah, Bahasa Indonesia menjadi jembatan komunikasi yang sangat diperlukan. Hal ini memungkinkan masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lebih mudah, mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis.

  3. Pentingnya Kesetaraan dan Keadilan:Bahasa Indonesia mewakili kesetaraan di antara seluruh warga negara. Dengan menggunakan bahasa yang sama, setiap individu memiliki hak yang sama untuk menyampaikan ide, aspirasi, dan pemikiran mereka, tanpa terhalang oleh perbedaan bahasa daerah.

  4. Bahasa Pendidikan:Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses yang setara terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan. Bahasa yang digunakan dalam dunia pendidikan juga menjadi landasan kesatuan pemahaman pengetahuan.

  5. Media Persatuan di Era Globalisasi:Dalam era globalisasi, Bahasa Indonesia tidak hanya mempersatukan secara lokal tetapi juga menjadi kunci untuk terhubung dengan dunia internasional. Bahasa Indonesia membuka pintu untuk memahami dan mengakses pengetahuan global, memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas internasional.

  6. Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal:Penting untuk dicatat bahwa Bahasa Indonesia bukanlah pengganti bahasa daerah, tetapi sebaliknya, ia berfungsi sebagai pelengkap. Dalam menggunakan Bahasa Indonesia, kita tetap dapat menyimpan dan melestarikan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di seluruh nusantara.

Bahasa Indonesia tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol kebersamaan dan kebangsaan. Keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia menjadi aset berharga yang dapat dipertahankan melalui pemahaman dan penggunaan Bahasa Indonesia. Dengan menjaga Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, kita turut berperan dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan bersatu. Mari kita bangga dengan Bahasa Indonesia, bahasa yang membawa kita bersama sebagai satu bangsa, Bhinneka Tunggal Ika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun