Halo kompasianers dan pembaca sekalian di luaran sana.Â
Aku bingung mau memulai dari mana cerita pendek ku kali, sesuai dengan judul "kehilangan orang tercinta". Kalian semua pasti memiliki orang tercinta dalam hidup.Â
Dan saat orang tercinta itu pergi meninggalkan kita rasanya semua itu hancur berkeping-keping. Semua impian, harapan, dan semangat seperti lenyap. Tentunya orang tercinta itu tidak sembarang orang yaitu orang tua kita.Â
Aku kehilangan ayah tercintaku yang selama ini mengukir setiap kisah dalam hidupku, aku bisa ke dunia mencicipi setiap rasa hidup pahit, manis itu karena sosok ayah.Â
Ayah adalah sosok laki-laki yang tergambar cuek, dingin, tidak banyak omong tapi sebenarnya memiliki segudang kasih sayang terlebih untuk putrinya sang buah hati.Â
Tepatnya pada tanggal 8 Juli 2021 ayahku berpulang dan istirahat untuk selama-lamanya di rumah Allah Swt. Semua itu mendadak dan membuat aku semua yang ditinggalkan merasa tidak percaya.Â
Saat itu sebelum meninggal tiga hari sebelumnya sudah tidak sehat, ayah bekerja bersama rekan bisnisnya yang ternyata diketahui rekan bsinis ayah teridentifikasi positif covid-19, ayah yang tidak tahu mendapatkan kabar setelah melakukan perjalanan dengannya.Â
Setelah itu ayah merasakan sekujur badan kurang sehat batu dan pilek, namun karena keluarga ibu sudah lama mendaftarkan ayah untuk segera mendapatkan vaksin dipaksakan untuk melakukan vaksin.Â
Ayah sempat menolak, bahkan ibu memberitahukan untuk segera vaksin mengingat ayah bekerja secara mobile/freelance. sebelum itu ayah diingatkan untuk melakukan swab tapi ayah menolak karena merasa ini hanya flu dan batuk biasa.Â
Setelah menjalani vaksin dengan kondisi yang kurang sehat ayah tetap melanjutkan bekerja keluar kota. Memang ayah adalah orang yang tidak mudah untuk di berikan nasihat.Â
Ayah betul-betul pekerja keras, hal itu yang membuahkan kesalahan terfatal dalam hidup ayah.Â