Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Prasasti Watu Gilang Kotagede

26 Juli 2018   23:04 Diperbarui: 26 Juli 2018   23:18 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kemarin sempat membahas Watu Gilang Baturetno, sekarang saya akan membahas mengenai Watu Gilang yang berada di Kotagede, Yogyakarta. Watu Gilang Kotagede menurut makalah seorang teman disebut prasasti, karena memuat informasi mengenai kejadian tertentu yang menggunakan bahasa latin dengan huruf kapital. 

Sebenarnya dalam bahasa Sansakerta, prasasti sendiri berarti pujian. Tetapi di era sekarang prasasti bisa berisi informasi atau keputusan mengenai kejadian yang tertulis di sebuah batu.

Letak prasasti Watu Gilang Kotagede ada di sebelah selatan pasar Kotagede, jika berjalan kaki akan memakan waktu sekitar 10 menit. Prasasti Watu Gilang bentuknya berupa sebuah batu segi empat berukuran 2x2 meter dengan tinggi kurang lebih 30 cm. Di atas batu tersebut terdapat tulisan menggunakan 4 bahasa asing yaitu ITA MOVETUR MUNDUS (bahasa Latin), AINSI VA LE MONDE (bahasa Perancis), ZOO GAT DE WERELD (bahasa Belanda) dan COSI VAN IL MONDU (bahasa Italia). 

Keempat tulisan tadi berarti "demikianlah perubahan dunia" dan ditata melingkar serta di dalam lingkaran masih terdapat tulisan menggunakan bahasa Latin AD AETERNAM SORTIS INFELICIS yang berarti adalah untuk memperingati nasib yang kurang baik. Hal ini merupakan pertanda bahwa disini pernah terjadi sesuatu hal yang kurang baik.

tulisan berbahasa asing yang terdapat di Watu Gilang pic : www.thearoengbinangproject.com
tulisan berbahasa asing yang terdapat di Watu Gilang pic : www.thearoengbinangproject.com
Menurut cerita turun temurun yang beredar di masayarakat sekitar, Watu Gilang ini adalah singgasana raja Mataram Islam yang pertama yaitu Panembahan Senopati. Ketika memandang Watu Gilang, akan nampak cekungan sebesar kepala orag dewasa di salah satu sisinya. Menurut cerita yang beredar, cekungan tadi merupakan bekas benturan kepala Ki Ageng Mangir Wanabaya yang dihempaskan oleh Panembahan Senopati ketika menghaturkan sembah.

Kenapa Panembahan Senopati menghempaskan Ki Ageng Mangir? Jawabannya tidak lain karena Ki Ageng Mangir adalah pemberontak bagi kerajaan Mataram yang sudah kawin lari dengan puteri Panembahan Senopati bernama Pembayun. 

Sebenarnya kedatangan Ki Ageng Mangir ke keraton Mataram adalah atas permintaan sang istri tercinta dengan tujuan untuk memohon restu atas pernikahan mereka kepada Panembahan Senopati. 

Ki Ageng Mangir sendiri tidak bisa menolak permintaan sang istri karena bagaimanapun juga Panembahan Senopati adalah mertuanya. Ketika sampai di keraton Mataram yang saat itu terletak di Kotagede, Ki Ageng Mangir meletakkan senjatanya dan mengahaturkan sembah sungkem kepada Panembahan Senopati. Tetapi yang terjadi adalah Panembahan Senopati langsung membenturkan kepala Ki Ageng Mangir di Watu Gilang sampai Ki Ageng Mangir tewas seketika.

Sampai saat ini Balai Arkeologi Yogyakarta belum bisa memastikan kebenaran bahwa Watu Gilang adalah singgasana raja Mataram. data tertulis dr kerajaan tersebut tidak pernah menyebutkan sebuah batu menjadi singgasana raja. 

Selain itu fungsi Watu Gilang dan keempat tulisan yang berbahasa asing masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Tetapi jika melihat letaknya, mungkin saja Watu Gilang berkaitan dengan keraton Mataram Islam yang letaknya saat itu di Kotagede.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun