Mau berkunjung ke Jogja setelah imlek? Ada apa aja sih setelah imlek di Jogja? Kapan ada lagi Karnaval Budaya di Malioboro ya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat sering terdengar entah dari temen atau saudara yang akan ke Jogja. Jogja memang istimewa di mata para turis domestik & asing. Hal ini bisa dilihat secara kasat mata misalnya ketika kita jalan-jalan ke Malioboro. Disana kita akan menemukan turis asing. Selain itu banyak turis domestik yang berbahasa sunda. (Karena saya pernah tinggal di daerah sunda, jadi mungkin telinga saya terlalu peka untuk mengetahui bahwa turis domestik tersebut dari tanah pasundan).
Nah ada kabar gembira buat yang akan berkunjung ke Joga setelah imlek. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII akan diadakan mulai tanggal 24 Februari sampai 2 Maret 2018 pukul 18.00-22.00 di Kampoeng Ketandan, Yogyakarta. Tema yang diusung oleh Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII adalah Harmoni Budaya Nusantara. Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII ini diselenggarakan oleh JCACC (Jogja Chinese Art & Culture Centre) yang didukung oleh Pemkot Yogya, Dinas Pariwisata DIY dan Kementrian Pariwisata melalui Pesona Indonesia-nya. Acara ini akan berlangsung selama 7 hari dengan berbagai kemeriahan mulai dari kuliner hingga karnaval budaya.
Selain itu akan ada berbagai kesenian nusantara lainnya yang akan ikut memeriahkan karnaval karena Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta bukan hanya milik warga keturunan Tionghoa saja. Pada saat karnaval, Kampoeng Ketandan tentunya tidak dibiarkan sepi. Panitia menyediakan panggung hiburan salah satunya di belakang hotel Melia Purosani. Sementara itu panggung utama yang berada di Ketandan akan menampilkan Barongsai dan naga setiap hari selama acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII.
Kuliner tentu merupakan salah satu agenda wajib pada Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII dan akan ditemui di Kampoeng Ketandan. kuliner akulturasi seperti Lontong Cap Go Meh juga akan ditemukan di sini. Stand kuliner bejumlah 149 dan sudah diseleksi ketat oleh panitia agar kuliner yang disajikan tidak monoton. FYI, Untuk kuliner non halal harus diberikan label yang jelas & mudah dibaca oleh pengunjung.
Pendaftaran Koko Cici ini sudah dilaksanakan sejak 12 Desember 2017-7 Februari 2018. Audisinya pun sudah dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2018 lalu. Nah pada tanggal 24 Februari ini peserta Koko Cici yang lolos akan mengikuti karnaval budaya dan pada tanggal 1 Maret adalah grand final Koko Cici 2018.
Wayang Potehi adalah kesenian opera boneka dengan kepala dari kayu yang sudah ada sejak jaman Dinasti Tang (617-918 M) dan di bawa ke nusantara sekitar abad 16. Selain workshop, pagelaran wayang potehi juga akan diadakan di rumah budaya Ketandan dengan dalang Purwanto & kru yang semuanya beretnis Jawa. Cerita yang biasanya dibawakan dalam wayang Potehi adalah legenda klasik Tiongkok seperti Sie Djin Koe, Sun Go Kong, Sam Kok, dan Roman Sam Pek Eng Tay.