Mohon tunggu...
Milan Milani
Milan Milani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pembaca, Pembelajar, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fatin: Ketika Bernyanyi Sekedar Hobi Bukan Passion

13 Maret 2015   01:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:44 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hobi dan passion, terdapat banyak bahasan terkait dua hal ini terutama dalam pemilihan karir. Tentang Fatin, mungkin ini akan menjadi alasan implisit mengapa hubungan Fatinistic – Fatin saya kategorikan simbiosis komensalisme. Karena Fatin bernyanyi sebab dia hobi. Sumbernya bisa Anda akses di banyak media dan dokumen wawancara. Masih bingung? Mari saya jabarkan cara pandang yang saya gunakan tentang hobi dan passion ini.

Rene Suhardono, penulis Your Job is Not Your Career, mengibaratkan hobi sebagai pekarangan rumah sedangkan passion adalah rumahnya. Ketika seseorang sedang mengerjakan sesuatu sebagai hobi, maka dia ibarat sedang bermain-main di pekarangan rumah, belum masuk ke dalamnya. Hobi adalah perasaan senang saat melakukan sesuatu, seperti senangnya kita saat bermain lompat tali di pekarangan. Sedang passion adalah sebuah emosi tertentu yang membuat seseorang antusias mengerjakan sesuatu dengan tanpa beban dan kebosanan. Sebagaimana perasaan seseorang yang selalu merindukan pulang ke rumah dan masuk ke dalamnya. Karenanya seseorang akan rela memperbaiki jika rusak, atau merenovasi agar lebih nyaman. Hobi dapat berganti, sebagaimana dengan mudahnya seseorang di lain hari bermain bola tidak lagi lompat tali. Tapi rumah tentu tidak akan mudah terganti.

Bisa jadi hobi dan passion Fatin sama? Bisa-bisa saja, tapi yakinkah Anda?

Mari kita lihat. Pertama, sudah dua tahun sejak kemenangan Fatin di X-Factor. Apakah perubahannya? Mungkin saya subyektif, tapi coba Anda rasakan bahwa cita rasa Fatin lebih kental saat dia masih di X-Factor, dibawah bimbingan mentor dan latihan intens. Cita rasa itulah yang membuatnya mempunyai Fatinistic

Kedua, adakah peningkatan kualitas vokal? Tentu seiring dengan pengalamannya dia mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut bukan berasal dari intensitas program latihan tapi lebih kepada jam terbang. Tentu keduanya harus saling melengkapi. Namun kita tahu, setidaknya hingga akhir tahun lalu, Fatin belum mempunyai guru vokal. Adakah ketika dia merasakan nafasnya mulai tak sampai kemudian dia berkeras untuk secepatnya mendapatkan treastment vokal? Karena bernyanyi adalah hobi, kualitas nafas bukan masalah besar buatnya untuk segera disikapi.

Ketiga, adakah dia sudah mulai tertarik dengan bidang lain? Iya, dia mengatakan tertarik untuk mengambil kesempatan berakting di layar lebar. Salahkah? Tentu tidak, karena menyanyi adalah hobi, sehingga dia tidak perlu hanya berfokus pada satu hal dalam jangka lama. Dia tidak perlu memantapkan diri di satu bidang saja.

Keempat, apakah dia merasa tak yakin pada masa depannya sebagai penyanyi? Bukankah itu alasannya mengambil kuliah. Lumayan klise sebenarnya dan agak membuat kecewa untuk calon diva yang baru berusia dua tahun. Tidak terdengar optimism di dalamnya. Karena jika benar passion, maka itu dapat diperjuangkan. Artinya dia tidak mempunyai keyakinan dan kepercayaan diri terhadap passion-nya. Tengoklah seorang Rossa yang tidak pernah ragu pada pilihan karirnya, atau Krisdayanti yang sampai saat ini masih prima. Atau penyanyi-penyanyi muda seusianya yang sangat optimis menapaki karir musiknya.

Itulah yang menguatkan penyataan Fatin bahwa ‘bernyanyi adalah hobi’. Dengan Fatinistic adalah sekelompok fans yang menyukai dan mengagumi seseorang yang melakukan hobinya. Dimana kita tahu bahwa seseorang yang melakukan hobi pasti dalam kondisi senang, enjoy, tanpa mengeluarkan energy berlebih, dan tanpa inovasi. Bahkan Fatin mendapatkan ‘bonus’ dari Fatinistic melalui hobinya. Sedang Fatinistic pun merasa senang dan tidak dirugikan J

Ada satu status twitter yang di-RT oleh salahsatu fans Fatin hari ini yang saya suka:

“@WillSinge:

You have a good voice? Congratulations. The Q is, what are you going to do with it? You cant expect the top spot with just talent.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun