Mohon tunggu...
Niken Hartanti
Niken Hartanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Surabaya

"Setiap tulisan adalah dunia tersendiri, yang terapung antara dunia kenyataan dan dunia impian" -Pramoedya Ananta Toer-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jatim Puspa Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Melalui Strategi Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kabupaten Lamongan

12 Desember 2024   09:10 Diperbarui: 12 Desember 2024   09:10 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang berada di ujung timur pulau jawa. Memiliki luas 48.033 km, dengan jumlah penduduk sebanyak 41.644.099 jiwa dan kepadatan penduduk 867 jiwa/km. Jawa Timur menjadi salah satu Provinsi terluas yang ada di pulau jawa. Serta menjadi satu satunya provinsi yang belum pernah mengalami pemekaran wilayah di Indonesia sejak masa kemerdekaan.

Jawa Timur memiliki potensi yang besar dalam perekonomian baik dari produksi barang maupun jasa. Serta memiliki peranan penting dalam ketahanan pangan di Indonesia dalam memasok padi sebesar 17,99% dari jumlah komoditas padi nasional. Selain itu jawa timur juga menjadi penghasil utama komoditas pertanian seperti tebu, jagung, serta buah-buahan. Dengan potensi itu jawa timur memiliki kontribusi sebesar 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Bahkan pada tahun 2023 PDRB jawa timur mencapai nilai Rp. 2.953,55 Triliun. 

Namun, dengan potensi ekonomi yang begitu besar jawa timur juga menjadi provinsi dengan jumlah kemiskinan tertinggi di Indonesia. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Nasional pada Maret 2024 Jawa Timur memiliki 3,98 juta penduduk miskin atau 9,79% dari total penduduk. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. Dengan Potensi yang begitu besar seharusnya penduduk jawa timur memiliki kesempatan dalam memngembangkan ekonominya dengan potensi yang ada.

Karena itu pemerintah provinsi Jawa Timur berupaya menurunkan kemiskinan melalui strategi menurunkan beban, meningkatkan pendapatan dan mengurangi kantong kantong kemiskinan.

Jatim Puspa (Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan) adalah program pemberdayaan usaha perempuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Program ini difokuskan pada keluarga penerima manfaat (KPM) graduasi Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki usaha dan berada di tingkat kesejahteraan terendah.

Program Jatim puspa adalah Program kelanjutan dari program Jalin Matra dan Feminisasi Kemiskinan yang diprakasrsai oleh gubernur sebelumnya yaitu Dr. H. Soekarwo. Jatim Puspa dikembangkan oleh Bu Khofifah dengan menekankan pada peningkatan ekonomi pada usaha Perempuan kepala keluarga.

Program Jatim Puspa diprioritaskan untuk usaha ekonomi produktif oleh KPM di sektor usaha mikro antara lain agribisnis, perdagangan, jasa, industri rumah tangga. Jatim Puspa dirancang secara khusus untuk mengoptimakan dan mengefektifkan program penanggulangan kemiskinan perdesaan melalui kegiatan pemberdayaan bagi KPM dengan memberikan fasilitas bantuan stimulan dan pendampingan.

Terdapat 29 Kabupaten dan satu Kota yang akan disasar oleh program Jatim Puspa. 15 Kabupaten kantong kemiskinan dan 15 kabupaten diluar kantong kemiskinan. Salah satu kabupaten yang disasar oleh jatim puspa adalah kabupaten lamongan.

Kabupaten lamongan adalah Salah satu kabupaten yang berada di pojok utara pulau jawa. Terdiri atas 27 Kecamatan, 462 Desa dan 12 Kelurahan dengan luas 1.812,8 km. Lamongan adalah salah satu kabupaten dengan kantong kemiskinan sebesar 12,16% berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional per bulan Maret 2024. Terdapat 2 Desa yaitu Desa Sukosongo Kecamatan Kembangbahu dan Desa Dermolemahbang Kecamatan Sarirejo dengan Total 30 KPM yang mendapatkan bantuan Jatim Puspa. Bantuan ini diberikan dalam bentuk Barang yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha dari masing masing KPM.

Dari berbagai Usaha Pemberdayaan ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,74% pada periode 2020-2024.

Namun Program ini hanya sampai pemberian bantuan saja tanpa ada kelanjutan, sehingga terkadang terdapat KPM yang stuck dan tidak bisa melanjutkan usahanya karena satu dan lain hal. Hal ini tentu perlu menjadi evaluasi untuk pemerintah kedepannya. Adanya kelanjutan untuk meningkatkan keberlangsungan usaha KPM setelah menerima bantuan akan mampu membantu KPM untuk terus meningkatkan kualitas usaha serta ekonominya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun