Mohon tunggu...
Niken Hartanti
Niken Hartanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Surabaya

"Setiap tulisan adalah dunia tersendiri, yang terapung antara dunia kenyataan dan dunia impian" -Pramoedya Ananta Toer-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konselor Sebaya: Pentingkah?

13 Desember 2022   19:59 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:22 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di beberapa sekolah, baik di sekolah menengah atas maupun di sekolah menengah pertama sering kali kita menemukan kelompok konselor sebaya yang dibina langsung oleh konselor sekolah yaitu guru BK. Tapi, tahukah kalian apa sih tugas konselor sebaya? Untuk tahu lebih lanjut tentang konselor sebaya, kita akan membahasnya pada artikel kali ini. 

Sebelum beranjak lebih jauh, kita perlu tahu dulu nih, apa sih konselor sebaya itu? Nah, seperti namanya Konselor Sebaya adalah Seorang individu yang membantu mengatasi masalah individu lain yang sebaya dengannya. Lalu, apa sih beda nya dengan konselor ahli? Nah, dalam hal ini yang dimaksud dengan konselor ahli adalah konselor yang telah memiliki sertifikasi untuk mengadakan konseling, sedangkan konselor sebaya adalah seorang individu yang diberi bekal dan pelatihan ke BK an agar mampu memberikan bantuan kepada teman sebaya nya. 

Jadi, bisa dikatakan bahwa konselor sebaya adalah seorang individu yang membantu konselor ahli dalam menangani atau membantu konseli yang seumuran dengannya. 

Lalu, mengapa kita membutuhkan konselor sebaya? Nah, sekarang kita ambil dari kacamata siswa di sekolah. Saat di sekolah dengan siswa yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan biasanya guru bk nya hanya beberapa saja. Bahkan biasanya satu angkatan yang terdiri dari ratusan siswa hanya memiliki satu guru BK saja. Padahal disini guru BK memiliki tuntutan untuk mampu memperhatikan satu persatu siswanya. Dan hal ini sukar dilakukan jika perbandingan siswa dan guru BK nya saja tidak sebanding. 

Perihal ini lah yang membuat guru BK membutuhkan Bantuan dari kalangan siswa untuk membantunya dalam mengamati dan memperhatikan setiap siswa yang ada di sekolah dengan bantuan konselor sebaya. Dalam hal ini tugas konselor sebaya tidak hanya memperhatikan teman/ memberikan laporan pada guru BK saja. Lebih dari itu konselor sebaya juga menjadi jembatan penghubung antara guru BK dengan siswa. Ia juga menjadi alternatif bagi guru BK untuk mengsosialisasikan pengetahuan ke BK an dan melaksanakan pelayanan dasar untuk para siswa. 

Dan konselor sebaya juga mampu mengadakan konseling jika diperlukan. Kenapa konseling tidak langsung ke guru BK selaku konselor yang lebih ahli? Nah jika ada pertanyaan seperti ini mari kita kembali ke jaman remaja. Saat sma atau saat smp mungkin salah satu diantara kita pernah beranggapan bahwa guru BK ini adalah guru yang bertugas mentertibkan siswa. Dengan memberikan sanksi, poin, ataupun hukuman kepada siapa saja yang melanggar peraturan. 

Jadi kesannya guru BK disini adalah seperti polisi sekolah. Karena itu, jangankan untuk bercerita atau curhat dengan guru BK, bahkan bertemu saja kita sudah takut. Hal ini lah yang menjadi perhatian utama guru BK, konselor sebaya menjadi wadah bagi siswa untuk mencurahkan masalahnya di tempat yang tepat, karena meskipun tidak berhubungan langsung dengan guru BK, konseling sebaya tetap di awasi oleh guru BK sebagai ahli. Terkadang siswa juga akan lebih nyaman dan terbuka jika berhadapan atau bercerita kepada teman sebayanya. 

Namun tidak semua orang bisa jadi konselor sebaya. Sebab ada beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang konselor sebaya, diantaranya yaitu:

1) mampu menerapkan asas asas BK diantaranya yaitu kerahasiaan, keterbukaan, kemandirian, kesukarelaan dan lainnya. 

2) mampu menyelesaikan masalah dan dapat menerapkan pendekatan ke BK an. 

3) tidak menjudge konseli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun