Mohon tunggu...
niken dwi
niken dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa pendidikan tahun akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dari Ladang ke Rambut: Mahasiswa UNNES GIAT 9 Ciptakan Masker Rambut dari Seledri di Desa Pengarengan

5 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Giat 9 Desa Pengarengan

Desa Pengarengan, 24 Juli 2024 - Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam GIAT 9 mengadakan demo pembuatan masker rambut dengan bahan alami di Desa Pengarengan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil pertanian warga setempat, khususnya seledri, serta meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat akan perawatan rambut dengan bahan alami.

Demo pembuatan masker rambut ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan alami, yaitu lidah buaya, seledri, dan air. Lidah buaya dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan rambut, seperti menguatkan akar rambut dan mengurangi ketombe. Sementara itu, seledri, yang sering dijumpai di kebun warga, memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu pertumbuhan rambut dan menjaga kelembutan rambut.

Dokumentasi Giat 9 Desa Pengarengan
Dokumentasi Giat 9 Desa Pengarengan

Dalam demo ini, Safa, Mahasiswi Prodi Tata Kecantikan memperlihatkan cara pembuatan masker rambut yang sederhana serta teknik memijat yang benar. Safa mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga desa. "Kami berharap warga desa dapat terus memanfaatkan potensi alam di sekitar mereka untuk berbagai keperluan, termasuk perawatan diri. Selain itu, kami juga ingin mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan hasil pertanian," katanya.

Kegiatan demo ini diikuti dengan antusias oleh warga Desa Pengarengan, terutama ibu-ibu PKK yang ingin mencoba perawatan rambut dengan bahan alami. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya demo ini karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan proses pembuatannya pun sederhana.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Pengarengan dapat terus mengembangkan potensi pertanian lokal dan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di desa-desa lain untuk memberikan manfaat yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun