Mohon tunggu...
Niken Diah Safitri
Niken Diah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Waktu Menyembuhkan Segalanya

1 Januari 2025   22:25 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit Senja di Pulau Panggang (Sumber: Dokumentasi Pribadi/ Niken Diah Safitri)

Dulu, ketika duduk di bangku sekolah,
Kita berbagi tangis, tawa, canda, dan kisah,
Namun siapa sangka, kini senyum itu bagai belati,
Yang menusuk perlahan di balik janji.

Biarkan waktu berlalu seperti angin,
Membawa kenangan yang sudah tak lagi kuingin.
Aku tak membenci juga tak menyalahkan,
Hanya belajar tuk menerima meskipun perlahan.

Kini, aku belajar tuk memahami jarak,
Bahwa tak semua yang dekat akan tetap lekat.
Kamu, yang dulu menjadi sahabatku,
Kini kuanggap sebagai angin lalu.

Aku tak memendam namun memahami,
Bahwa tak semua yang dekat akan abadi,
Aku teringat dengan sebuah kalimat,
Setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya.

Terima kasih pernah menjadi bagian kisahku,
Meski kamu juga mengubur kepercayaan itu,
Kini, biarkan waktu berlalu,
Dan aku akan menjauh darimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun