Mohon tunggu...
Niken Diah Safitri
Niken Diah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis di waktu luang untuk berbagi cerita dan menikmati senja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Hujan

25 Oktober 2024   19:56 Diperbarui: 25 Oktober 2024   21:11 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di akhir Oktober, hujan turun perlahan,
Membawa kedamaian dalam tiap tetesan,
Seakan membawa pesan,
Rindu yang tak pernah tersampaikan.

Tetesnya jatuh seirama dengan detak hati,
Menyentuh tanah, namun kenapa tak menyentuh jiwa ini?
Adakah rindu terperangkap di antara awan?
Ataukah ia memilih diam dalam kenangan?

Apakah rindu ini hanya bayang semu,
Atau sungguh ia menari di antara rinai?
Saat dingin menyelinap ke dalam jiwaku,
Menelusuri kenangan yang tak ingin selesai.

Aku tetap menunggu di sini,
Di bawah langit kelabu yang tak bertepi,
Mengalunkan hujan berbicara tentangmu,
Sementara rindu ini tak pernah berlalu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun