Mohon tunggu...
Niken Diah Safitri
Niken Diah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meniti Badai, Meraih Cahaya

15 Oktober 2024   23:48 Diperbarui: 15 Oktober 2024   23:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung malam yang sunyi dan dingin,  
Kekalahan menyapa dengan senyuman dingin.  
Bukan dendam yang ia tinggalkan,  
Melainkan pelajaran di setiap jejak perjuangan.

Kekalahan bukan akhir dari langkah,  
Hanya jeda untuk kita melepas lelah.  
Badai tak selamanya merenggut cahaya,  
Langit cerah menanti di ujung senja.

Bangkitlah, meski rapuh sayapmu,  
Kuatkan hati yang pernah tersendu.  
Setiap jatuh, adalah awal yang baru,  
Mengukir cerita yang lebih syahdu.

Menerima kekalahan dengan lapang dada,  
Adalah keberanian, kunci mencapai kemenangan.  
Dan bangkit, meski tertatih dalam gelap,  
Adalah tekad bahwa kita takkan berhenti berjuang. .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun