Mohon tunggu...
Niken Calista
Niken Calista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi bertani dan tertarik dengan dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dari Cuaca Panas yang Melanda Hingga ke Ancaman Banjir

28 November 2023   09:15 Diperbarui: 28 November 2023   09:22 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Dalam beberapa pekan terakhir, kita telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim yang semakin nyata. Cuaca panas yang berkepanjangan telah menjadi pembicaraan utama di kalangan masyarakat. Bahkan di tahun ini memiliki rekor sebagai suhu terpanas didalam sejarah. Tak heran jika kebanyakan dari kita banyak yang mengeluhkan kegerahan dan menantikan kehadiran hujan sebagai penyegar. Namun, dibalik keinginan akan hujan, muncul ancaman baru yang perlu diwaspadai, yaitu banjir.

Saat ini sudah terdapat berbagai wilayah yang turun hujan seperti di Malang. Hujan tersebut diharapkan oleh banyak orang, namun ironisnya, hujan tersebut juga membawa risiko banjir yang signifikan. Tanah yang telah mengering akibat panas ekstrem cenderung sulit menyerap air dengan cepat, meningkatkan potensi aliran permukaan yang dapat menyebabkan banjir.

Hujan yang turun beberapa waktu lalu di Malang mengakibatkan banjir dibeberapa daerah seperti Karangbesuki, Sawojajar, Kedungkandang, Jalan MT Haryono, Simpang Gajayana, Jalan Mayjen Pandjaitan, Jalan Galunggung, Jalan Soekarno Hatta dan Kampung Kayutangan Heritage. Bahkan Mall Matos pun turut mengalami kebanjiran.  

Perubahan cuaca yang ekstrim tersebut disebabkan oleh adanya perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut mengakibatkan ketidakstabilan iklim, menciptakan kondisi ekstrem yang dapat menyebabkan cuaca yang tidak biasa dan sulit diprediksi, seperti cuaca panas yang ekstrim dan berkepanjangan dan sekalinya turun hujan langsung hujan badai yang berpotensi banjir.

Terjadinya perubahan iklim ini diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pelepasan gas rumah kaca yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, perubahan penggunaan lahan, dan industrialisasi.

Gas rumah kaca dapat mempengaruhi iklim melalui mekanisme pemanasan global. Gas rumah kaca membiarkan sinar matahari masuk ke atmosfer bumi tetapi menghalangi sebagian besar panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi untuk keluar. Ini menciptakan efek rumah kaca, yang menyebabkan peningkatan suhu global yang mengakibatkan perubahan iklim seperti suhu yang ekstrem, perubahan pola hujan, tingginya permukaan laut, gelombang panas, badai yang lebih intens, banjir, dan kekeringan.

Perubahan iklim tersebut dapat kita kurangi melalui pengurangan emisi gas rumah kaca. Langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan beralih ke lampu LED yang lebih efisien energi dan mematikan peralatan listrik saat tidak digunakan. Meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi dengan menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, mendukung program penanaman pohon atau berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan juga dapat menjadi langkah yang berarti. Dengan menggabungkan langkah-langkah sederhana ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menjaga lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun