Mohon tunggu...
Niken Ayu Velina
Niken Ayu Velina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

antara ekstrovert dan introvert

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Gratis? Pikir Ulang!

24 Januari 2024   17:17 Diperbarui: 24 Januari 2024   17:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sampit.prokal.co

Di dunia ini tidak ada yang gratis, misalnya buang air besar atau kecil pun kita harus bayar pake uang. Yap! Sama halnya dengan politik, setiap aksi yang dilakukan selalu ada ongkos yang harus dibayar atau risiko yang ditanggung. Jadi, konsep asumsi politik gratis itu tidak ada, yang benar adalah "Politik Itu Mahal".

Secara fiinansial, dukungan terhadap suatu partai politik atau kebijakan tertentu dapat mengharuskan seseorang untuk memberikan sumbangan atau berkontribusi dalam bentuk lainnya. Selain itu, kebijakan politik tertentu dapat berdampak langsung pada keuangan individu melalui perubahan pajak atau kebijakan ekonomi. 

Secara sosial, terlibat dalam politik dapat membawa konsekuensi dalam bentuk persepsi publik terhadap individu tersebut. Dukungan terhadap kebijakan tertentu atau identifikasi dengan suatu partai politik dapat mempengaruhi hubungan sosial dan profesional seseorang. 

Selanjutnya, secara emosional, terlibat dalam politik bisa membawa stres dan konflik, terutama dalam konteks polarisasi politik yang semakin meningkat. Konflik pandangan atau pertentangan ideologi dapat menciptakan ketegangan dan memengaruhi kesejahteraan emosional individu. 

Dengan menggali asumsi ini, kita dapat lebih memahami bahwa keputusan politik bukanlah tindakan yang bebas dari konsekuensi, dan seringkali ada biaya tersembunyi yang perlu dipertimbangkan oleh individu yang terlibat dalam arena politik.

Politik dianggap mahal dengan beberapa alasan utama yaitu:

1. Kampanye dan Pemilihan Umum

Proses pemilihan umum melibatkan kampanye yang memerlukan dana besar untuk iklan, perjalanan, acara, dan materi promosi.

2. Lobi dan Pengaruh

Beberapa individu, perusahaan, atau kelompok tertentu dapat menghabiskan jumlah besar uang untuk aktivitas lobi guna memengaruhi pembuatan keputusan politik atau kebijakan tertentu.

3. Infrastruktur Politik

Partai politik, kelompok advokasi, dan organisasi politik memerlukan infrastruktur yang solid. Ini mencakup biaya operasional, gaji staf, dan pemeliharaan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kampanye dan memelihara keberlanjutan organisasi politik.

4. Teknologi dan Media

Penggunaan teknologi dan media dalam politik dapat menjadi mahal. Kampanye digital, iklan televisi, dan kehadiran media sosial memerlukan investasi finansial yang besar untuk mencapai dan berkomunikasi dengan pemilih.

5. Harga Tersembunyi

Terlibat dalam politik dapat membawa biaya tersembunyi, seperti dampak pada karir profesional seseorang, kehidupan pribadi, dan kesehatan mental. Keputusan politik dapat memengaruhi hubungan dan memerlukan waktu dan energi ekstra.

Kasus yang ditemukan pada pertengahan Januari yaitu adanya seorang Caleg di Bondowoso rela menjual ginjalnya untuk modal kampanye. Waw, Sangat Effort sekali ya kawan! Applause. Berita itu pun sudah viral dan menarik perhatian netizen. Untuk lebih jelasnya bisa tap link berikut ya!

https://www.detik.com/jatim/berita/d-7144498/caleg-di-bondowoso-rela-jual-ginjal-demi-modal-kampanye


Nah, dari berita yang cukup limited edition di tahun politik ini sangat terbukti bahwa politik itu mahal artinya tidak gratis.
Tapi hal tersebut sangat beresiko karena tingkat ambisi yang cukup ekstrem. Tanggapan terhadap situasi ini bisa mencakup beberapa aspek yaitu:

1. Isu Etika dan Kesehatan

Menjual ginjal melibatkan risiko kesehatan serius dan bisa melanggar prinsip etika kesehatan. Penjualan organ tanpa peraturan yang ketat dapat membahayakan kesejahteraan dan hak asasi manusia.

2. Ketidaksetaraan Sosial

Tindakan seperti ini mencerminkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang mungkin perlu diatasi oleh kebijakan publik yang lebih baik dan sistem keadilan sosial.

3. Perlu Adanya Perlindungan Sosial

Pemerintah dan masyarakat perlu meninjau sistem perlindungan sosial dan kebijakan ekonomi untuk mengatasi ketidaksetaraan dan mendukung individu yang berada dalam situasi ekonomi sulit.

4. Perlu Kesadaran Publik

Kasus seperti ini membutuhkan kesadaran publik terkait dengan pentingnya pendidikan dan dukungan sosial untuk mencegah individu melakukan tindakan ekstrem yang merugikan diri sendiri.

5. Pentingnya Partisipasi Politik yang Terjangkau

Upaya untuk menjadi caleg tidak seharusnya memerlukan tindakan ekstrem seperti ini. Penting untuk mendorong partisipasi politik yang terjangkau dan memberikan kesempatan setara bagi semua lapisan masyarakat.

Politik memang mahal tetapi berpolitik tidak harus jual ginjal.
Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang -Will Rogers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun