Mohon tunggu...
Niken Ayu Velina
Niken Ayu Velina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

antara ekstrovert dan introvert

Selanjutnya

Tutup

Politik

Simfoni Demokrasi: Menari di Pesta Suara Rakyat

30 Desember 2023   22:55 Diperbarui: 30 Desember 2023   22:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu menjadi panggung megah dimana setiap warga negara berperan sebagai penari dalam simfoni demokrasi.  Artikel ini mengungkapkan betapa pentingnya partisipasi aktif dalam pesta suara dan menggali aspek-aspek kunci yang membentuk harmoni demokratis.

a. Melodi Partisipasi, menggambarkan kontribusi aktif setiap individu dari berbagai lapisan masyarakat dalam proses demokrasi. Setiap suara memiliki peran dan bobotnya sendiri, membentuk harmoni yang mewarnai pesta demokratis.


b. Irama Pendidikan Pemilih, menciptakan landasan untuk mengeksplorasi peran dan dampak pendidikan pemilih dalam konteks pemilihan umum. Istilah “Irama” disini digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan ritme alur, dan perjalanan yang terdapat dalam upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga negara terkait pemilihan umum.


c. Harmoni Diversitas, merujuk pada penciptaan keharmonisan keseimbangan atau keselarasan diantara berbagam suara dan pandangan dalam konteks proses demokratis. Konsep ini menyoroti bahwa meskipun ada perbedaan, masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, menciptakan kesatuan dalam keberagaman dan mengubah perbedaan menjadi kekuatan kolektif yang memperkaya simfoni demokrasi.


d. Tantangan Politik, sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kelancaran dan harmoni proses demokratis. Ada beberapa tantangan utama yang sering dihadapi seperti: Pertama, Disinformasi dan Manipulasi yaitu penyebaran informasi palsu atau disinformasi serta upaya manipulasi opini public dapat merusak integritas. Kedua, Money Politic yaitu dominasi uang dan pengaruh politik dapat menggeser keseimbangan dalam simfoni demokrasi karena kampanye politik yang didukung oleh dana besar dapat menimbulkan ketidaksetaraan dalam pengaruh dan aksesibilitas. Ketiga, Korupsi Politik dapat merusak fondasi demokrasi, keberlanjutan korupsi dapat menciptakan distribusi kebijakan dan sumber daya.

Simfoni Demokrasi membutuhkan tindakan, bukan hanya sorakan. Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita dituntut untuk menghidupkan semangat ini dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menunggu panggilan sebelumnya, tetapi menjadi penggerak utama perubahan. Pergilah, rakyat yang luar biasa! Suara Anda memiliki kekuatan untuk mengubah dan membentuk masa depan kita. Bersama, kita menari di panggung demokrasi ini dengan penuh semangat dan keberanian. 

Selamat menari, selamat memberikan suara dan selamat merayakan kekuatan kita sebagai warga negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun