Mohon tunggu...
Niken Ayu Velina
Niken Ayu Velina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

antara ekstrovert dan introvert

Selanjutnya

Tutup

Politik

Asumsi Politik Itu Kotor

30 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 30 Desember 2022   22:12 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut John F Kennedy, beliau pernah memberi nasihat bahwa jika "Politik sudah kotor maka Sucikanlah dengan Puisi" artinya seni dan puisi lebih jujur, polos dan kreatif daripada politik yang isinya semata pergulatan kekuasaan dan melulu rebutan kursi. 

Biasanya politisi mabuk dengan definisi Politik yang Licin karenan memahaminya semata sebagai "Seni Kemungkinan" (Laswell) sehingga membangkitkan syahwat pelanggaran dan penghalalan semua cara. Karena itu perlu sekali mengimbangi definisi politik itu dengan kebalikannya, yakni politik sebagai "Seni Kemustahilan" (Havel). Kemustahilan untuk mecapai dunia yang lebih adil. manusiawi, damai dan beradab.

Jadi, apakah politik itu kotor? Jika merujuk pada pemikir dan akademisi ilmu politik, tidak ada satupun makna negatif dalam pengertian politik. Politik selalu dikaitkan dengan pengambilan keputusan, kepentingan masyarakat luas dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kekuasaan memang pada akhirnya bergantung pada pemegangnya. Apabila orang baik yang berkuasa, kebaikan akan tersebar luas. Sebaliknya, apabila orang jahat yang berkuasa, kerusakan yang akan merajalela.

Menurut Miriam Budiardjo, Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Politik diartikan sebagai usaha-usaha usaha untuk mencapai kehidupan yang baik.

Jika kita takut berpolitik karena masih berasumsi bahwa politik itu kotor dan penuh dengan orang-orang jahat, seperti debu yang ada dimana-mana, kejahatan juga ada di semua bidang pekerjaan. Orang jahat memang bukan hanya dari kalangan politisi, kan ?

Dokter, pengacara, polisi, direktur, pengusaha dan insiyur pun ada yang jahat atau curang dalam menjalankan tugasnya. Artinya, mau menjadi apapun kita, bekerja di bidang apapun, kita bisa memilih untuk menjadi orang baik atau orang jahat. Meskipun sistem dan lingkungan berpengaruh, pada akhirnya diri kita masing-masing yang paling berperan untuk menentukan.

"Sebagaimana bidang pekerjaan lainnya, Politik bisa menjadi jalan bagi kita menuju surga, atau sebaliknya, neraka" - Berliana Kartakusumah

Menghadapi berbagai masalah politik di sekitar kita, kebanyakan rakyat sudah lelah berteriak namun diabaikan oleh pemerintah. Daripada menunggu pemerintah berbuat, sebagian dari kita berinisiatif mencari solusi dan menginisiasi gerakan perubahan.

Perubahan melalui politik yang diarahkan pemerintah berdampak luas karena dua hal yaitu negara dan pemerintah memliki kewajiban untuk mengangkat taraf hidup masyarakatnya dan pada saat yang sama memiliki sumber daya besar untuk mengimplementasikan perubahan secara masif pada skala yang lebih luas.

Jadi, masih beranggapan politik itu kotor? Masih enggan berpolitik ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun