Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu sudah tidak asing lagi terdengar. Kuliah kerja nyata pada umumya dilaksanakan oleh mahasiswa yang masih aktif di berbagai Universitas, yang dalam pelaksanaanya mengharuskan mahasiswa terjun langsung di lingkungan masyarakat  desa dan menyusun program kerja yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.Â
Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga juga kembali mengadakan program KKN bagi mahasiswa, setelah beberapa tahun sempat vakum.
Sejumlah 102 mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, baik dari program studi Agroteknologi maupun Agribisnis angkatan 2015 melaksanakan program KKN yang terbagi di dua desa yang berada di  Desa Sepakung dan Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Terdapat tujuh kelompok di setiap desa dan setiap kelompok terdiri dari tujuh orang. Kelompok kami mendapat bagian di Desa Ngrapah tepatnya di Dusun Mendut. Di Desa Ngrapah terdapat dusun lainnya yang di tempati mahasiswa KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, antara lain Dusun Gadingan, Dusun Ngogak, Dusun Gemenggeng, Dusun Nglembu, Dusun Ndeles, dan Dusun Ngrapah. Mahasiswa KKN di tempatkan di rumah-rumah warga. Tinggal di rumah warga merupakan hal yang cukup baru bagi kami. Kami harus tinggal serumah dengan keluarga baru dan harus saling mengasihi dan berbagi satu sama lain.
Terjun di lapangan masyarakat harus menuntut kami  bersikap mandiri, dan tau akan segala hal, bukan hanya tentang teori tetapi juga praktek di lapangan. Terkadang teori yang telah kami dapatkan selama di bangku perkuliahan tidak selalu sama di lapangan, dan hal itu yang selalu di keluhkan oleh para petani.
Berangkat dari latar belakang progdi Agroteknologi dan Agribisnis tentu saja kami akan lebih fokus  terhadap masalah-masalah pertanian yang ada di masyarakat KKN dilaksanakan selama 32 hari, dengan melaksanakan berbagai program yang telah kami susun sebelumnya.  Program yang telah disusun antara lain pengendalian hama terpadu, pengenalan hidroponik, pengenalan tanaman obat keluarga, pembuatan briket limbah durian, alternatif pakan ternak dari limbah jerami, pasca panen durian (packaging), pengenalan pentingnya cuci tangan pada anak sekolah dasar, dan membantu pengorganisasian karang taruna setempat.
Pengendalian hama terpadu
Hama yang sering ditemukan di Dusun Mendut, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, didominasi oleh hama tikus di lahan budidaya padi. Hampir semua Dusun di Desa Ngrapah mengeluhkan hama yang sama. Masih ada juga beberapa warga yang mengkait kaitkan hama tikus dengan mitos "jika tikus 1 dibunuh, akan banyak tikus lain yang muncul".Â
Dalam melaksanakan program pengendalian hama terpadu ini, kami juga berkonsultasi dengan PPL setempat yang bernama Bapak Amin untuk mencari solusi yang paling tepat tanpa harus menyinggung dan menyakiti pihak manapun.