Dalam proses budidaya tanaman cabai merah, input pertanian seperti pupuk sangat penting keberadaannya. Â Pemupukan dapat dilakukan pada dua tahapan proses budidaya, yaitu dapat diberikan pada pemupukan dasar bersamaan dengan pembuatan bedengan dan pemupukan susulan secara intensif dua minggu sekali. Pemupukan awal dan pemupukan susulan dilakukan untuk meningkatkan produksi buah cabai merah.
Unsur hara makro seperti N, P, dan K yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, pada saat fase vegetatif tanaman membutuhkan hara N dalam jumlah yang lebih banyak. pertumbuhan tinggi dipengaruhi oleh unsur nitrogen (N) yang tersedia di dalam tanah.Â
Nitrogen yang terdapat dalam gliokompos tersedia perlahan-lahan bagi pertumbuhan tanaman yang diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman.Â
Teknik pengaplikasian dengan cara disebar, dengan dosis 10 ton sampai 20 ton per hektar dan diberi kapur dolomit dengan dosis 100 kg per hektar secara merata diatas bedengan. Pemupukan dasar diberikan.Â
Pemupukan kimia dasar diberikan setelah diberi pupuk kandang dan dolomit, pupuk kimia yang diberikan antara lain urea dengan dosis 500 Â kg per hektar, SP-36 250 kg per hektar dan KCL 250 kg per hektar. Kemudian dibentuk bedengan dengan menggunakan cangkul.
Pemuupukan susulan yang digunakan adalah NPK dengan dosis 100 kg per hektar dengan konsentrasi yang digunakan sebanyak 5 gram yang dilarutkan dalam 1 liter air.
Pupuk yang telah dilarutkan kemudian diaplikasikan dengan sara dikocorkan ke tanah di sekitar pertanaman cabai merah dengan menggunakan gembor. Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hst pemupukan ke dua dan ketiga dilakukan setelah 2 minggu sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H