Seorang pria paruhbaya datang menghampiri
Ia meletakan tasnya di kursi
Setelah itu ia duduk di kursi yang disebelahnya lagi
Mataku meliriknya sekilas
Ke Surabaya?
Sapanya basa-basi
Aku mengangguk seraya berusaha tersenyum ramah
Sama
Sahutnya
Dan akhirnya kami pun terlibat percakapan cukup lama
Ternyata harta itu tak hanya kita tinggalkan kalau kita mati saja
Sewaktu kita hidup pun harta sudah lebih dulu meninggalkan kita
Katanya
Aku diam dengan kedua alis terangkat
Mencoba meraba kemana arah percakapannya
Kira-kira orang ini akan mengajakku membahas soal apa?
Rumah saya punya lima kamar
Bukan sombong punya banyak kamar
Tapi disesuaikan keadaan
Anak saya empat orang
Biar nyaman mereka dibuatkan kamar sendiri-sendiri
Aku mengangguk paham
Ah, pantas saja kalau begitu
Tapi sekarang mereka sudah menikah semua
Tak ada yang mau tinggal di rumah bersama kami
Akhirnya kamar empat itu kosong semua
Tak kami sewakan kamar-kamar itu
Saya dan istri tak nyaman dengan orang asing
Ternyata harta sudah meninggalkan kami di saat kami masih hidup
Aaah sedihnya
Harta sudah pergi selagi kita masih bernyawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H