"Coba kamu nyanyikan!"perintah beliau.
Tanpa dikomando untuk kedua kalinya saya segera bersuara.
Lama kurasa sepinya hati
Tanpa dirimu Â
Lama terasa rindu yang dalam Â
Menyiksa jiwaku Â
Lamanya daku kian menahan Â
Resah gelisah
Yang selama ini selalu saja Â
Datang menggoda
Pemain ketimpung sontak berseru.
"Dik...bukan Pasrah yang  itu! Ini yang liriknya gini lho...Lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu,
Asal jangan kau bunuh aku dengan cintamu. Lebih baik aku mati di tanganmu. Daripada aku mati bunuh diri,"
Hahaha. Yang saya nyanyikan itu Pasrah miliknya Ermy Kullit. Tapi musik yang dimainkan orkes itu lagu Pasrah  miliknya Muchsin Alatas. Pantesan pada bingung semua. Wong nggak sama alirannya. Hahaha. Â