Mohon tunggu...
NikeNada Wildha Oktavia Kasturi
NikeNada Wildha Oktavia Kasturi Mohon Tunggu... -

"Aku Adalah Aku,Bukan Kamu,Dia,kalian dan Mereka"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aluna Stories (2)

11 April 2016   15:15 Diperbarui: 11 April 2016   18:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

saat matahari mulai terik dengan segala pesonanya, disinilah aku.  duduk seorang diri ditengah kerumunan orang yang sibuk bercakap-cakap dan bersenda gurau satu dengan yang lainnya. ada 4 pasang kaki mungil yang mulai berjalan. mereka tepat duduk disebelahku, sedangkan sang ibu asik bergosip seru dengan yang lainnya.  kuperhatikan 2 bocah perempuan cantik disebelahku itu.  "begitu menggemaskan, sekaligus begitu menakutkan. " ratapku dalam hati.  

disatu sisi aku sangat ingin mengajak mereka berbicara, tapi sisi lain diriku enggan untuk terlibat komunikasi dengan siapapun apalagi terhadap bocah kecil. aku terus memperhatikan apa yang mereka perbuat sambil terus menyunggingkan senyum keibuan kepada mereka. melihat mereka bercanda menimbulkan kebahagian sekaligus kesedihan buatku.  mengapa?  aku bahagia melihat anak kecil yang tanpa beban asik bermain, bahkan mereka jauh lebih baik bersosialisasi daripada aku.  dan mengapa aku sedih?  

karena mereka mengingatkanku pada sosok diriku yang dahulu.  begitu bebas tanpa tanggungan apapun.  begitu sangat hidup.  sedangkan aku saat ini hanya seorang diri, dan lagi-lagi menyendiri menjadi titik ternyamanku terhadap hidup sekarang ini.  entah akan sampai kapan aku memutuskan untuk menyendiri, tapi yang pasti kuingat, 

aku telah memulai kesendirian ini sejak kejadian yang tak pernah ingin aku ingat lagi sepanjang aku bernafas. ya, aku dan sosok itu telah membuat kesepkatan yang diikat oleh dosa bagi kami.  hal itu membinasahkan seluruh emosiku, tak ada lagi marah, tak ada lagi senyum tulus bahagia.  yang kupunya sekarang hanya rasa putus asa atas apapun yang aku lakukan saat ini.  dan rasa itu tak mengubah apapun dalam hidupku, dia tumbuh dan semakin lama semakin menjulang. tak berkurang bahkan menjadi lebih dab terus lebih.  aku lelah tuhan. 

 

*bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun