Mohon tunggu...
niken septi
niken septi Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen Program S1 PGSD tahun angkatan 2009..tetap smangat tuk belajarr...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru yang Berdaya (2)

24 Oktober 2010   11:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:09 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang berdaya adalah orang-orang yang kreatif.( The creative spirit)
Kreatifitas tumbuh dari keadaan batin seseorang. Jika seseorang tidak memiliki keyakinan diri bahwa dirinya benar-benar memiliki segudang potensi yang dahsyat dan harapan bahwa masa depan akan terus mendatangkan kebaikan dan perbaikan, maka orang itu tidak akan dapat memberdayakan dirinya sendiri dan tidak akan pernah mengalami kemajuan.Di samping itu juga di butuhkan usaha dan ikhtiar untuk menopang kinerja kita.Tugas manusia di bumi adalah mencoba, mencoba, dan mencoba. Dengan keberanian mencoba, sesuatu akan konkret dipelajari,di samping itunjuga banyak hal yang masih tabu dalam lingkungan kita.Suatu contoh, jika kita di datangkan masalah dan kita hanya diam dan diam saja maka tak mungkin sekali masalah itu akan berujung selesai sebaliknya apabila kita mau mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut selain masalah kita dapat terselesaikan kita juga mendapatkan suatu penglaman sehingga apabila kelak kita mendapatkan suatu masalah yang sama kita dapat mengetahui bagai mana cara menyelesaikannya.
Manusia menjadi lebih baik apabila mau belajar dan mencoba hal-hal yang baru. Pengalaman akan didapat setelah seseorang mencoba sesuatu yang baru. Misalnya ketika seseorang membaca sebuah resep makanan yang sebelumnya belum ia ketahui, dia hanya dapat membayangkan bentuk kue tersebut, setelah ia mencoba untuk memasak berdasarkan resep yang dibacanya, dia akan dapat mengetahui ternyata kuenya seperti itu
Tidak ada seorangpun bisa diberdayakan oleh orang lain, individu-individu harus memberdayakan diri mereka sendiri.(David Clutterbuck)
Menjadi berdaya adalah mempersepsi bahwa sang diri memiliki potensi yang luar biasa dan secara mandiri berusaha menunjukkan kehebatannya kepada orang lain tanpa bergantung pada pihak lain. Kita memang perlu untuk menunjukkan kehebatan kita agar kita tidak dianggap lemah oleh orang lain dan sebisa mungkin kita melakukan sesuatu tanpa tergantung pada bantuan orang lain, untuk melakukan sesutatu tersebut diperlukan suatu kepercayaan diri dan tekad yang kuat bahwa kita bisa melakukannya, walaupun semua itu kita hanya bisa berencana dan berusaha selebihnya yang ESA lah yang menentukkan berhasil atau tidaknya semua usaha kita.
Bagaimana caranya agar para guru menjadi benar-benar berdaya?
Pertama, para guru perlu berusaha keras untuk memiliki ketrampilan belajar dan mengajar. Ini artinya para guru harus diberi peluang selebar-lebarnya untuk mempelajari materi-materi yang baru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Misalnya mereka perlu memahami brain based learning(belajar berbasis cara bekerjanya otak), dengan memahami konsep brain based learning dalam proses pembelajaran guru dapat memberikan materi sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan otak masing-masing peserta didik sehingga tidak akan terjadi pemerkosaan terhadap peserta didik. Dalam artian peserta didik tidak merasa tertekan atau terbebani, mereka dapat belajar sesuai keinginan mereka dan tingkat kemampuan mereka.
Selain itu, guru juga perlu memahami lebih jauh tentang metode-metode belajar mengajar seperti CTL, Quantum Teaching, Quantum Learning, Multiple Intelegence dll. Dengan menerapkan metode-metode yang tepat dalam pembelajaran , materi yang disampaikan oleh guru dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Guru diharapkan dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan keadaan lingkungan, dan peserta didik. Para guru perlu menyadari bahwa mereka tidak lagi mengagung-agungkan pentingnya mendahulukan penguasaan atas kurikulum(what) melainkan lebih dulu melengkapi diri mereka dengan hal-hal yang berkaitan erat dengan “how to teach” dan “how to learn”. Tanpa para guru mau berusaha keras untuk mengubah cara berpikir mereka berkaitan dengan apa yang perlu didahulukan agar menjadi guru yang berdaya yaitu lebih mendahulukan how ketimbang what memungkinkan mereka akan terus menerus diperdaya oleh keadaan. Para guru memang harus dituntut ekstra dalam hal ini untuk meminimalisir dan merubah cara berfikir mereka. Dengan dibentuknya berbagai metode pembelajaran sekarang ini diharapkan para guru dapat meningkatkan kualitasnya dalam mengajar mereka harus memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk membuat agar peserta didik memahami materi yang disampaikan. Tidak kalah dengan pentingnya metode pembelajaran,para guru juga harus menguasai karakteristik dan keadaan peserta didik agar proses belejar mengajar berjalan dengan kondusif. Dengan mengetahui bagaimana cara mengajarkan materi pada peserta didik secara tidak langsung juga mengetahui apa yang dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian mengetahui bagaimana cara mengajarkan agar peserta didik memahami lebih penting daripada mengajarkan tetapi peserta didik hanya mengetahui tetapi tidak memahami materi.
Kedua, para guru perlu benar-benar menguasai ilmu atau materi yang diajarkan secara total. Ini berarti para guru perlu belajar dan berlatih reading and writing skill. Membaca dan menulis perlu dijadikan kebiasaan rutin para guru. Tanpa membaca dan menulis tidak akan meningkatkan kualitas dirinya menjadi seorang pengajar.
Lewat membaca guru akan memperluas dan memperkaya kosakata sehingga ketika bercerita didepan kelas akan senantiasa mengasyikkan, selain memperkaya kosakata guru juga mendapatkan berbagai pengetahuan untuk diajarkan kepada peserta didik. Dengan membaca dari berbagai sumber guru dapat membandingkan informasi dari satu sumber dengan sumber lainnya sehingga guru dapat menyimpulkan informasi tersebut dan kemudian diajarkan kepada peserta didik, sehingga sumber yang diperoleh peserta didik tidak hanya berasal dari buku paket saja. Selain itu, pengetahuan yang didapat oleh guru lebih luas daripada hanya mengandalkan buku paket yang disediakan dari sekolah. Sedangkan lewat menulis guru dapat merekam pengalamannya atau mengikat pengetahuan yang kemudian dikonstruksikan menjadi semacam ilmu. Lewat proses mengikat itulah guru benar-benar dapat membuktikan bahwa dirinya telah menguasai ilmu yang dimiliki yang akan diajarkan pada anak didiknya. Dari berbagai informasi yang didapat dari membaca, kemudian guru berusaha untuk menyimpulkan dan menulis dengan bahasanya sendiri. Penguasaan guru terhadap materi dapat terlihat pada kesimpulan yang ditulis oleh guru yang diperoleh dari membaca dari berbagai sumber tersebut.
Ketiga, guru perlu mendidik dirinya sendiri agar memlilki kepribadian yang unggul dan bernilai.. Apabila guru menunjukkan kewibawaan, kehormatan dan keteladanan akan membuat guru diterima lingkungan. Pertama, dihormati dan dihargai muridnya, guru yang menunjukkan kepribadian yang tidak baik misalkan mudah marah ketika mengajar akan ditakuti oleh peserta didik, sedangkan guru yang menunjukkan kepribadian, yang baik misalkan sabar dalam menghadapi peserta didik akan disenangi oleh peserta didik. Kepribadian guru yang tidak baik aka berdampak buruk terhadap perkembangan peserta didik, peserta didik akan selalu merasa ketakutan ketika diajar oleh guru tersebut sehingga tidak dapat konsentrasi untuk belajar. Selain itu, kepribadian guru juga ditiru oleh peserta didiknya untuk itu, sebisa mungkin guru harus menunjukkan kepribadian yang baik kepada peserta didik agar dapat menjadi contoh yang baik.
Kedua, diakui kehebatannya oleh rekan-rekan guru, serta memotivasi rekan guru untuk meningkatkan diri. Sebisa mungkin memberi contoh dan tindak tanduk yang baik agar rekan guru yang lain mengikuti jejak kita. Ketika seorang guru disenangi oleh guru karena kepribadiannya yang baik dan dapat unggul dalam segala hal membuat guru lain merasa iri, sehingga guru yang lain akan berusaha untuk mengikuti guru tersebut untuk berkepribadian baik. Ketiga, dapat menjadi mitra yang baik terhadap penglola sekolah. Guru yang berkepribadian yang unggul akan dipercaya oleh pengelola sekolah.Dengan niat serta di dukung dengan kepribadian yang APIK,tidak menutup kemungkinan seperti penilik,kepala sekolah akan memberikan APRESIASI kepada guru itu sendiri dan dapat membius semua yang ada dalam ruang lingkup sekolah itu sendiri.
Guru seperti ini jelas akan dapat mengubah lingkungan dan dirinya sendiri menjadi terus membaik. Semoga kita dapat menjadi benar- benar guru yang berdaya.Dimulai dari diri sendiri untuk menjadi guru yang berdaya kita dapat memotifasi guru yang lain agar kedepanya kaum guru jauh lebih baik lagi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun