Mohon tunggu...
Niken Ayu Silfa Alya Putri
Niken Ayu Silfa Alya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Menyukai topik financial dan business

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z: Keseimbangan Dunia Maya dan Dunia Nyata

10 Juni 2024   19:14 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gen Z hidup dalam dunia yang saling bertautan : dunia maya (dunia digital) dan dunia nyata (dunia fisik). Hasil penelitian menurut Bencsik dan Machova (2016) menunjukan bahwa perkembangan Generasi Z bersamaan dengan digitalisasi sehingga Generasi Z memiliki sifat cepat dalam mengakses informasi serta mereka juga tumbuh cerdas, terampil dalam penggunaan teknologi dan kreatif. Gen Z hidup dalam dunia yang saling bertautan : dunia maya (dunia digital) dan dunia nyata (dunia fisik). Keseimbangan antar keduanya penting untuk dijaga.

Sebagai generasi yang sangat dekat dengan teknologi, dunia maya memberikan Gen Z akses tak terbatas ke informasi, hiburan, dan komunikasi. Media sosial, platform streaming, dan game online adalah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Gen Z biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka secara online. Menurut laporan State of Mobile 2024, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023 mencapai 6,05 jam per harinya. Platform media sosial yang banyak digunakan seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp menjadi media untuk berkomunikasi dengan teman, berbagi momen kehidupan, dan sebagai media ekspresi diri. Kegiatan sosial yang dulunya dilakukan secara fisik, seperti bertemu di taman atau di rumah teman, kini sering digantikan oleh interaksi virtual. Dalam hal ini, media sosial menjadi alat utama yang digunakan Gen Z untuk menjaga koneksi dan membangun relasi.

Disisi lain, ada risiko ketika seseorang menjadi terlalu nyaman dengan dunia maya hingga membuatnya tidak bisa melakukan interaksi dengan manusia secara nyata. Ketergantungan akan dunia maya bisa membuat seseorang menjadi terisolasi secara sosial, memiliki kemampuan komunikasi yang kurang  dan masalah kesehatan mental lainnya.

Untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara dunia maya dan dunia nyata, Gen Z perlu mengembangkan kesadaran diri dan strategi manajemen waktu yang efektif. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai keseimbangan :

1. Mengatur waktu. 

Penggunaan media sosial harus dibatasi agar Gen Z tidak lagi ketergantungan medsos hingga lupa dengan kehidupan sosialnya. Misalnya dengan membatasi waktu untuk bermain game 30 menit perhari atau memakai bantuan aplikasi untuk membatasi waktu bermain hp

2. Perbanyak interaksi sosial

Sempatkan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman dan keluarga di dunia nyata. Interaksi manusia yang nyata dapat meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi.

3. Aktivitas Luar Ruangan

Kita bisa melakukan aktivitas seperti bersepeda maupun sekadar berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah bersama teman atau keluarga. Hal ini sekaligus bisa menjaga kesehatan tubuh setelah berjam-jam duduk bermain gadget.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun