Mohon tunggu...
Niken Aprilla
Niken Aprilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Niken Aprilla, hobi saya rebahan, konten saya sukai konten masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

14 Januari 2024   17:43 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Niken Aprilla

Penyunting: Nur Rahmadani 

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih keterampilan berbahasa siswa guru dapat menggunakan model role playing. Model role playing ini digunakan untuk melatih bahasa lisan siswa agar dapat dibina menjadi bahasa yang baik dan mudah untuk dipahami. Peran seorang guru membagikan skenario yang telah disiapkan, kemudian membagikannya kepada setiap kelompok dan meminta siswa yang ditugaskan untuk memerankan  skenario yang telah disiapkan.

 Melalui role playing, bahasa lisan siswa dimodelkan agar dapat berkembang menjadi bahasa yang lebih baik sehingga lebih mudah dipahami orang lain dan merupakan cara yang tepat bagi siswa untuk belajar dan berlatih berbicara, aspek-aspeknya adalah emosi yang diungkapkan Gerakan – Gerakan dan ekspresi wajah secara bertahap meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Role playing digunakan untuk kreativitas siswa, memungkinkan mereka untuk mengembangkan dialog dan situasi baru, meningkatkan daya imajinasi, dan melibatkan aspek seni dalam proses pembelajaran bahasa. Penerapan metode pembelajaran role play pada mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga siswa dapat belajar secara bermakna sehingga meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. 

Penggunaan metode role playing diyakini dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini dikarenakan melalui pembelajaran bermakna, pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih optimal dan hasil belajarnya meningkat. Cara ini dinilai sesuai dengan tujuan kurikulum yang diharapkan dapat meningkatkan karakter siswa melalui proses pembelajaran yang bermakna.

Role-playing artinya mendramatisir tingkah laku dalam hubungan sosial dan melibatkan siswa dalam peran dramatisasi tersebut. Siswa diminta untuk bertindak seolah-olah sedang memerankan tokoh yang sama persis dengan yang digambarkan.kita dapat memahami kondisi di mana kita bertindak. Mereka muncul dalam kehidupan sosial dan keseharian siswa. Siswa terlihat seperti sedang tampil dalam sebuah drama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun