Mohon tunggu...
nikel mahardi
nikel mahardi Mohon Tunggu... -

drum & bass

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jaksa Agung Lindungi Anak Buah Korup?

19 Januari 2016   17:16 Diperbarui: 19 Januari 2016   17:31 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Politisi Nasdem yang Jadi Jaksa Agung M Prasetyo (www.rmol.co)"][/caption]

Sikap kurang pantas sebagai seorang Jaksa Agung ditunjukan oleh H.M Prasetyo. Sebagai pimpinan tertinggi salah satu lembaga penegak hukum, politisi Partai Nasdem itu malah terkesan melindungi anak buahnya yang tersangkut kasus korupsi. Alih-alih menyelidiki kebenaran dugaan korupsi yang dilakukan oleh anak buahnya, Prasetyo malah naik pitam saat ditanya pewarta perihal kasus itu.

Seperti diketahui, Kepala Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Kasubdit Tipikor) pada Jampidsus Kejaksaan Agung Yulianto dilaporkan pegiat anti korupsi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yulianto diduga tengsangkut kasus dugaan korupsi penyelewengan dana Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-2013 senilai Rp. 8,4 miliar dari total anggaran sebesar Rp 30 miliar. Modus korupsinya yakni Kepala BPMD Anambas melakukan pencarian dana yang tidak sesuai dengan prosedur dan tanpa surat pertanggungjawaban yang layak. Yulianto dilaporkan ke KPK karena diduga melanggar pasal 15 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena terkait kasus tersebut.

Nah, Prasetyo meyakini anak buahnya itu tidak bersalah dan tak ada sangkut pautnya dengan kasus itu. Kolega Surya Paloh itu beralasan sudah bertanya kepada Yulianto dan anak buahnya itu tidak mengakuiya. Hellooo, Pak Jaksa Agung yang terhormat… mana ada maling ngaku sih?? Jangan terlalu naïf dong Pak…

Bapak Jaksa Agung yang terhormat seharusnya mendukung anak buahnya disidik oleh pihak yang berwajib atas dugaan korupsi itu. Kalau perlu dirinya memerintahkan langsung penyelidikan atau bahkan membebastugaskan Yulianto agar kasus itu bisa diungkap terang benderang. Salah atau benar diputuskan setelah penyelidikan tuntas bukan main bela. Bukannya ini momen untuk membersihkan kejaksaan dan menegakan wibawa institusi yang dikenal malah suka korup itu Pak?

Lha ini, alih-alih mendukung pemberantasan korupsi, Ia malah membela habis-habisan anak buahnya yang diduga korupsi. Prasetyo sudah hakul yakin anak buahnya bersih tak tercela. Ia bahkan menuduh hal itu hanyalah perlawanan balik koruptor yang memecah belah penegakan hukum. Duh, Jaksa Agung kok kayak gini yah?

Inilah kalau jaksa agung dipilih dari kalangan politisi. Jauh-jauh hari, Jokowi sudah diingatkan dirinya telah keliru dan tertipu dengan menempatkan politisi aktif dari salah satu partai pendukungnya itu duduk menjadi Jaksa Agung. Pos itu seharusnya diisi oleh orang yang professional. Kehadiran Prasetyo menjadi orang nomor satu di kejaksaan rentan dimanfaatkan oleh politisi busuk untuk melindungi kasus amis korupsi yang menimpanya. Kekuasannya justru juga banyak digunakan untuk menekan lawan politiknya. Terbaru, politisi Nasdem yang juga pengacara kondang OC Kaligis dan Sekjen Partai itu Patrice Rio Capela tersandung kasus yang diduga terkait dengan dirinya.Mereka terbukti ‘menjual’ kedekatan dengan Prasetyo untuk melindungi kasus korupsi.

Jadi, sudah saatnya Jaksa Agung diganti dari kalangan professional yang bersih dan mumpuni. Jokowi harus berani mengurangi satu politisi di jajaran kabinetnya dan Prasetyo seharusnya ada dalam daftar teratas yang harus diganti, secepatnya!.

Rujukan

http://radarpena.com/read/2016/01/10/31428/4/2/Kasubdit-Tipikor-Kejagung-Dilaporkan-ke-KPK-Jaksa-Agung-Geram#sthash.oPoPKS0v.dpuf

http://elshinta.com/news/40555/2016/01/01/kpk-harus-tindaklanjuti-kasus-korupsi-bpmd-di-kabupaten-anambas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun