Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" menceritakan tentang ia benar-benar tidak ingin berada di tempat tersebut. Itu bertempat di rumah sakit. Ia mendengar suara yang menyindirnya disaat ia membaca buku. Tetapi ia tetap diam sambil melanjutkan membaca buku.
Kemudian ia tidak tahan lagi dan akhirnya ia menegur mereka. Lalu ia mendekati suara bising tersebut. Setelah itu ia menegur mereka. Karena mereka bertengkar adu mulut. Akhirnya semua orang disana melirik ke arah mereka bertiga. Hampir saja mereka baku hantam. Tetapi ia mengingat bahwa mereka saling terikat darah.
Kemudian pintu ruang operasi terbuka. Keluarga dari pihak bapak pattarani Â
tidak sabar menunggu kabar apakah operasinya berjalan dengan baik atau tidak. Lalu kabar bahagia itu terdengar dan semua bahagia mendengar kabar itu. Sehingga ungkapan syukur terdengar memenuhi ruangan itu.
Pada saat itu mereka saling bersalaman karena kebahagiaan tersebut. Akhirnya mereka tidak ribut lagi dan semua bahagia. Walaupun beberapa waktu mereka nyaris baku hantam.
Cerpen ini membuat orang tertarik untuk membacanya karena kisahnya yang menarik dan penuh sensasi menegangkan serta kebahagiaan.
Saat kelas VII saya mempelajari tentang cerpen
Cerpen adalah Karya sastra berbentuk karya fiksi yang menceritakan peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.
Perasaan saya ketika membaca cerpen diatas menimbulkan perasaan tegang, cemas, bahagia.
Perasaan tegang terletak di paragraf 9, pada kalimat 1 *karena* "Tepat pada saat itu, pintu geser kehijauan itu terbuka" mereka tegang karena menunggu kabar operasi ayahnya.
Perasaan cemas terletak pada paragraf 9 kalimat 2 *karena* "Keluarga bapak pattarani!" Mereka cemas karena anggota keluarga dipanggil untuk memasuki ruangan tersebut. Mereka bingung bahwaitu kabar gembira atau bukan.
Â
Perasaan bahagia terletak pada paragraf 9 kalimat 4 *karena* "Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan" mereka bahagia karena operasinya telah berhasil.
Tokoh utama dari cerpen itu seorang anak laki-laki *karena* ia menyebutkan bermain game pada paragraf ke-2. Lalu ia ingin baku hantam bersama saudaranya. Itu biasanya dilakukan oleh laki-laki.
Pada paragraf 1 menjelaskan suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia  Karena suasananya sunyi, setiap bunyi terdengar dengan jelas