Mohon tunggu...
Nikasius Meki
Nikasius Meki Mohon Tunggu... profesional -

Belajar, belajar dan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hamba Tak Bertuan

26 April 2014   14:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu kami bisa menari dan bernyanyi disini
Kami bisa memukul gendang dan gamelan
Kami bisa meracik reramuan tanda penghormatan
Kami bisa memberikan polesan tanaman-tanaman lokal

Membuat segalanya terasa indah
Seindah Putri dari kayangan,
Lebih indah dari petikan gitar dan piano
Juga sepucuk tumbuhan yang tak berkawan

Keindahan itu telah sirna
Sirna ditelan tangan dan kaki besi
Tangan kotor tapi tanpa rasa malu
Membersihkan dan menghilangkan jejak ini

Kami dibuatnya tak berdaya
Tak berdaya dirumah kami sendiri
Sebab ada para mesin-mesin bersenjata
Membuat kami seperti para tawanan

Tawanan dari tuan mereka
Tuan yang pernah memberikan janji
Janji yang penuh dengan misteri
Janji yang malah mencoba mengusir kami

Membuat kami menjadi hamba
Hamba yang tak berdaya
Hamba yang menjadi peminta-minta
Hamba yang tak dipedulikan Tuannya

By : Nikasius Meki

Di post juga di : http://lamantembawang.blogspot.com/2014/04/hamba-tak-bertuan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun