Dulu kami bisa menari dan bernyanyi disini
Kami bisa memukul gendang dan gamelan
Kami bisa meracik reramuan tanda penghormatan
Kami bisa memberikan polesan tanaman-tanaman lokal
Membuat segalanya terasa indah
Seindah Putri dari kayangan,
Lebih indah dari petikan gitar dan piano
Juga sepucuk tumbuhan yang tak berkawan
Keindahan itu telah sirna
Sirna ditelan tangan dan kaki besi
Tangan kotor tapi tanpa rasa malu
Membersihkan dan menghilangkan jejak ini
Kami dibuatnya tak berdaya
Tak berdaya dirumah kami sendiri
Sebab ada para mesin-mesin bersenjata
Membuat kami seperti para tawanan
Tawanan dari tuan mereka
Tuan yang pernah memberikan janji
Janji yang penuh dengan misteri
Janji yang malah mencoba mengusir kami
Membuat kami menjadi hamba
Hamba yang tak berdaya
Hamba yang menjadi peminta-minta
Hamba yang tak dipedulikan Tuannya
By : Nikasius Meki
Di post juga di : http://lamantembawang.blogspot.com/2014/04/hamba-tak-bertuan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H