Mohon tunggu...
Ni Kadek Wisdayani
Ni Kadek Wisdayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketuhanan dalam Agama Hindu (Brahma Vidya)

13 Maret 2023   20:49 Diperbarui: 13 Maret 2023   21:12 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketuhanan dalam Agama Hindu atau Brahma Vidya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Konsep ketuhanan dalam agama Hindu berbeda dengan agama lainnya. Agama Hindu mengajarkan bahwa terdapat banyak dewa dan dewi yang dipuja dan dihormati, namun selain itu terdapat satu Tuhan yang lebih besar dan tak terbatas yang disebut dengan Brahman. Sesungguhnya kita sebagai umat Hindu adalah umat yang memuja satu Tuhan.

Hal ini terdapat di dalam kitab suci agama Hindu yakni Weda, yang diantaranya adalah kitab Upanisad 4.2.1 "Ekam Evam Adwityan Brahman" dan kitab Narayana Upanisad yang berbunyi "Eko Narayano Nadwityo Stikascit" yang berarti sesungguhnya Tuhan itu satu tiada Tuhan yang kedua.

Brahma widya atau brahma tattwa Jnana berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti teologi atau ilmu yang mempelajari tentang Tuhan. Sebagai umat beragama, mempelajari ketuhanan merupakan satu hal yang sangat fundamental dalam kepercayaan dan agama di seluruh dunia. Konsep ketuhanan membantu umatnya memahami tujuan hidup, makna keberadaan, dan memberikan panduan dalam perilaku dan praktek spiritual.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan brahma widya?

b. Bagaimana usaha pemujaan Tuhan?

c. Apa saja sarana pemujaan Tuhan?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan brahma widya

b. Untuk mengetahui bagaimana usaha pemujaan Tuhan

c. Untuk mengetahui apa saja sarana pemujaan Tuhan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Brahma Widya (Teologi)

Brahma widya berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti teologi, yaitu ilmu yang mempelajari Tuhan. Theologia dalam Bahasa Yunani yakni theos yang berarti Tuhan dan logos yang berarti wacana atau ilmu, jadi teologi berarti wacana atau ilmu tentang Tuhan. 

Teologi merupakan bagian dari metafisika yang menyelidiki hal eksisten menurut aspek dari prinsipnya yang terakhir suatu prinsip yang luput dari inderawi tunggal. Ilmu tentang Tuhan tidak memberikan pengetahuan tentanng Tuhan yang dalam setiap hal sama dengan pengetahuan yang diperoleh dari ilmu tentang objek-objek pengalaman inderawi. Pernyataan-pernyataan tentang Tuhan tidak memberikan pengetahuan yang memadai tentang-Nya, tetapi pengetahuan yang bersifat analogis.

Selain disebut brahma widya, pengetahuan yang bersifat analogis ini dalam kitab suci Hindu juga disebut brahma tattwa jnana. Brahma merupakan gelar yang diberikan kepada Tuhan sebagai yang memberikan hidup pada ciptaan-Nya atau yang maha kuasa. Sedangkan widya atau jnana berarti ilmu. Tattwa berarti hakikat tentang Tat (Tuhan dalam bentuk Nirguna Brahman). Tattwa jnana artinya sama dengan tentang hakikat, yaitu ilmu tentang Tuhan.

2.2 Usaha Pemujaan Tuhan

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah sepatutnya kita mendekatkan diri kepada-Nya. Jalan untuk mendekatkan diri dalam agama Hindu disebut Catur Marga. Catur Marga adalah empat jalan atau usaha untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa. Bagian-bagian catur marga tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bhakti Marga (jalan kebhaktian), adalah usaha untuk mencapai kesempurnaan (moksa) dengan jalan sujud bhakti kepada Tuhan.

b. Karma Marga (jalan perbuatan), adalah jalan untuk mencapai kesempurnaan (moksa) dengan berbuat kebajikan, namun tidak terikat oleh nafsu hendak mendapat hasilnya.

c. Jnana Marga (jalan pengetahuan), adalah suatu jalan atau usaha mencapai kesempurnaan (moksa) dengan menggunakan kebijaksanaan filsafat atau ilmu pengetahuan

d. Raja Marga (jalan spiritual/meditasi), adalah cara atau jalan untuk mendapat mengetahui kerahasiaan dan berhubungan dengan-Nya dengan melalui tapa, brata, yoga, dan samadhi.


2.3 Sarana Pemujaan Tuhan

Sarana pemujaan Tuhan ada bermacam-macam bentuknya, dalam ajaran agama Hindu disebutkan mengenai sarana yang dapat dijadikan persembahan kepada Tuhan yaitu puspam, phalam, toyam, dan gandham. Puspam berarti bunga, phalam berarti buah, toyam berarti air, dan ghandam berarti wewangian (dupa).

Sarana untuk memuja Tuhan, para dewata, roh-roh suci para rsi, dan leluhur adalah pura, mandira, kuil, kahyangan, dan lain-lain. Adapun sarana pemujaan Tuhan yang lainnya adalah berupa bangunan seperti: dangsil (meru sementara memakai atap janur atau daun aren yang dihias indah), sanggar tawang (altar dari bambu sebagai sthana Sang Hyang Surya, Saksi Agung alam semesta), Jempana (sarana mmengusung arca/pratima atau daksina pelinggih), umbul-umbul, dan pengawin. Sarana pemujaan Tuhan dapat juga berupa upakara atau sesajen persembahan dari yang sangat sederhana sampai yang besar tergantung kemampuan dan keikhlasan umat untuk mempersembahkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun