Banyak aspek perkembangan yang tercipta saat bayi masih dalam kandungan. Masa prenatal adalah masa yang membutuhkan waktu lebih jika ingin bayi yang ada di kandungan terlahir sehat dan dapat menyertai pola perkembangan normal atau bahkan untuk mencapai pertumbuhan dan maksimal. Masa prenatal relatif singkat dan pesat perkembangannya.
    Penelitian mengenai rangsangan masa janin dan efeknya terhadap temperamen bayi yang dilahirkan. (Setyaningsih, 2017).
    Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rangsangan pada janin sewaktu di kandungan dengan temperamen bayi yang sudah di lahirkan. Ibu yang menstimulasi janin saat hamil kemungkinan 5,611 kali lebih banyak untuk melahirkan bayi dengan temperamen mudah.
    Sifat yang diwariskan adalah faktor keturunan yang menetapkan batas kemampuan fisik dan mental seseorang. Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom sperma yang membuahi sel telur. Faktor -- faktor tersebut mempengaruhi perkembangan individu melalui tekanan budaya, pengalaman belajar dan sikap keluarga terhadap gender anak. Banyakanya anak dalam satu kelahiran baik kembar ataupun tidak, mempengaruhi perhatian, kasiah sayang dan rangsangan yang diberikan kepada orang tua. Anak tunggal cenderung menerima semua perhatian, yang harus dibagi oleh anak kembar, sehingga berpotensi mengoptimalkan perkembangan mereka. Posisi seorang anak dalam urutan kelahirannya mempengaruhi gaya pengasuhan yang diterimanya.
    Perubahan psikologis ibu pada masa prenatal :
- Perubahan emosi : Perasaan kegembiraan bercampur ketakutan akan semakin dekatnya persalinan dan mungkinkah bayi akan lahir sehat, serta kecemasan terhadap tugas -- tugas yang akan dilakukan setelah kelahiran.
- Mudah cemburu : Perlu ada komunikasi yang lebih terbuka antara suami dan istri.
- Minta perhatian lebih : Perhatian yang cukup dapat memicu peningkatan perasaan dan kenyamanan serta mendorong pertumbuhan janin. Dengan kehamilan yang sehat jasmani dan juga rohani akan menciptakan generasi yang cerdas dan sehat.Generasi yang sehat juga akan membentuk generasi yang sehat.(Nuryuliani, 2024).
Pentingnya masa prenatal, Hurlock merumuskan beberapa elemen yang perlu diperhatikan selama masa prenatal untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan  perkembangan bayi, khususnya :
- Nutrisi ibu : Janin diberi makan oleh ibu melalui plasenta. Sebaikanya para ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang untuk tumbuh kembang janin.
- Kesehatan ibu : Penyakit semacam rubella, toksoplasmosis, dan AIDS pada ibu bisa mengusik perkembangan janin dan membuat kelainan fisik atau mental.
- Vitamin : Kekuranga vitamin dan zat besi dapat membahayakan pada perkembangan normal janin.
- Rhesus : Ketidak cocokan rhesus antara ibu dan ayah dapat menyebabkan kerusakan pada sel janin, komplikasi serius, atau bahkan kematian pada janin.
- Obat -- obatan : Konsumsi  obat -- obatan selama kehamilan, khususnya obat penenang, harus dalam pengawasan dokter karena dapat menimbulkan gangguan atau kelainan pada janin.
- Alkohol : Konsumsi alkohol oleh ibu hamil dapat menyebabkan cacat secara fisik,intelektual dan mental pada anak.
- Sinar-X dan Radium : Paparan sinar-X dan radium dapat menimbulkan cacat sewaktu lahir, prematuritas, ataupun keguguran.
- Tembakau atau rokok : Paparan rokok, termasuk asap, dapat menimbulkan kelahiran premature, gangguan pada pernapasan, atau kematian.
- Emosi ibu : Emosi positif pada ibu berperan penting dalam Kesehatan janin. Lingkungan yang mendukung membantu menjaga kestabilan emosi ibu.
Masa prenatal dalam metode psikologis adalah masa yang relative cepat tetapi salah satu masa yang paling penting yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan masa depan seseorang. (Lestari & Ekaningtyas, 2022).
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, N. G. A. M. Y., & Ekaningtyas, N. L. D. (2022). Psikologi perkembangan periode pranatal atau masa kehamilan. Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 124--133.
Nuryuliani, E. (2024). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. In Kemenkes Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan (pp. 1--5). https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1149/intoksikasi-alkohol