Mohon tunggu...
Murnika
Murnika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Do something today that your future self will thank you for

Selanjutnya

Tutup

Nature

Analisis Siklus Hidrologi dan Pemberitaan Media Online Mengenai Intensitas Curah Hujan di Kota Payakumbuh Sumatera Barat

1 April 2023   19:00 Diperbarui: 1 April 2023   19:27 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh faktor seperti, bentuk medan atau topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai, dan jarak perjalanan angin di atas medan datar (Regariana, 2004).

Siklus hidrologi adalah proses yang diawali oleh evaporation (penguapan) kemudian terjadi kondensasi dari awan hasil evaporation, selanjutnya awan terus terproses, sehingga terjadi salju atau hujan yang jatuh ke permukaan tanah (Hasmar, 2011). Secara garis besar aliran siklus hidrologi diawali dari air di permukaan laut menguap yang disebut proses evaporasi (Pratiwi, 2007). Siklus hidrologi tersebut berjalan secara continue. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk curah hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju kemudian jatuh ke permukaan tanah. Secara keseluruhan jumlah air di planet bumi relatif tetap dari masa ke masa. Peristiwa yang berlangsung terus menerus dan tidak tahu kapan berakhirnya dikenal sebagai siklus hidrologi.

Klasifikasi Siklus Hidrologi

1) Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi.

Evaporasi → Kondensasi → Hujan/presipitasi (jatuh ke permukaan laut)

2) Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan.

Evaporasi → Kondensasi → Presipitasi di daratan → Laut

3) Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser.

Evaporasi → Sublimasi → Kondensasi → Presipitasi (salju) → Gletser → Aliran Sungai → Lautan

Tabel 1. Analisis Framing Media Massa

screenshot-2023-04-01-171833-642822954addee554e5c7443.png
screenshot-2023-04-01-171833-642822954addee554e5c7443.png
screenshot-2023-04-01-171917-642822a608a8b5105e1e4d33.png
screenshot-2023-04-01-171917-642822a608a8b5105e1e4d33.png
screenshot-2023-04-01-171955-642822b908a8b5105b4a8212.png
screenshot-2023-04-01-171955-642822b908a8b5105b4a8212.png
Berdasarkan hasil framing pada media massa yang dimuat oleh padang.tribunnews.com terdapat dua berita mengenai curah hujan di Kota Payakumbuh. Pertama berjudul “Cuaca Sumbar Hari ini: Kota Payakumbuh dan Wilayah Lain Potensi Hujan, Intensitas Sedang dan Lebat” dan yang kedua berjudul “Info Cuaca Sumbar: Potensi Hujan Siang Hari di Lima Puluh Kota, Payakumbuh, dan Padang Panjang”. Pada dua berita tersebut membahas hal yang serupa yaitu cuaca hujan di Sumatera Barat khususnya di Kota Payakumbuh beserta kota-kota lainnya yang turun pada waktu tertentu (dini hari, pagi hari, dan siang hingga sore).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun