Kendari - Seni beladiri Yongmoodo mungkin agak asin  kita dengar di Indonesia, bela diri ini merupakan bela diri campuran  dari negeri ginseng Korea, yang pertama di adopsi oleh Militer Indonesia.
Yong Moo Do adalah seni beladiri campuran, Judo, Taekwondo, Aikido, Hapkido. Bela diri ini resmi menjadi olah raga wajib di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sejak 2008.
Sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012.
Khusus di SULTRA terbentuk Dojang SYBAS (Sekolah Yongmoodo Bumi Anoa Sultra) dibawah Naungan Korem 143/HO yang dibuka untuk masyarakat umum mulai tingkat SD s/d Perguruan tinggi dan masyarakat umum.
Selama kurang lebih 3 tahun dibawah didikan pelatih Srk Herfain , Serda Jusman, Serda Muh Sakir, dan Kopda Dwi Septiansyah.
Salah satu pelatih Serka Herfain saat di Konfirmasi mengatakan Dojang SYBAS mendidik ratusan putra-putra dan telah menamatkan siswanya sampai sabuk hitam.
" Berbagai event pertandingan Nasional pun kami ikuti dengan membawa bendera SULTRA," Ujarnya.
Ia juga menyampaikan Dojang Sybas sudah pernah meraih tropi perunggu pada KASAD CUP YONGMOODO 2017, Tropi Perak pada Pangdam Merdeka Cup  pada 27-31 Agustus 2018, dan Tropi Perunggu pada KASAD CUP - 8 tahun 2018 BALI.
" Kehadiran dojang SYBAS nantinya dapat menciptakan atlit-atlit berprestasi dibidang beladiri Yongmoodo, khususnya di SULTRA." Tutupnya