Mohon tunggu...
Nihra Syafa
Nihra Syafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

hehe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masa Remaja adalah Masa yang Serba Nanggung!

10 Desember 2023   03:37 Diperbarui: 10 Desember 2023   04:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Remaja, merupakan masa yang paling berkesan dalam hidup, kalau kata orang-orang. Namun, kata-kata tersebut bisa jadi merupakan suatu fakta, karena pada masa remaja semua serba meluap-luap, mulai dari ambisi sampai ke emosi. Akan tetapi, masa remaja mungkin hanya diglorifikasi oleh orang-orang yang memiliki pengalaman baik saja.

Remaja merupakan masa yang serba nanggung, karena tidak bisa dikategorikan sebagai orang dewasa, juga tidak bisa disebut sebagai anak-anak. Alasannya adalah karena pada masa remaja otak mereka belum berkembang secara sempurna, namun jika dibandingkan dengan masa anak-anak, otak remaja sudah sangat berbeda. Maka dari itu remaja merupakan masa yang serba nanggung karena perkembangan otak remaja juga tidak sesempurna orang dewasa .

Otak milik remaja memang belum berkembang secara sempurna, namun sosioemosional pada masa remaja berkembang dengan sangat cepat. Emosi yang meluap-luap terjadi pada masa ini diikuti dengan banyaknya perubahan-perubahan fisik yang terjadi.

Sebagai contoh perkembangan sosioemosional remaja adalah konsep berpacaran mereka. Pernahkah kamu melihat anak-anak SMP atau SMA yang masih bocil tapi sudah berpacaran? Itu merupakan hal yang sudah lazim dan sudah dianggap lumrah saat ini. Tidak ada larangan atau aturan tertulis yang mengatur tentang minimal usia untuk pacaran. Namun kita sebagai orang dewasa melihat itu sebagai hal yang menggelikan, tetapi tidak menggelikan jika dilakukan oleh orang dewasa.

Pembeda antara berpacaran di masa remaja dan dewasa terletak pada konsepnya. Pacaran di masa remaja konsepnya sama dengan teman bermain, mereka berpacaran untuk mencari teman yang bisa diajak bermain-main bersama, sepanjang waktu, dll. Jika kalian pernah berpacaran di masa remaja, coba ingat-ingat lagi kenapa kalian berpacaran, dan apa saja yang kalian lakukan.

Berbanding dengan berpacaran di masa remaja, pacaran pada saat dewasa akan berbeda, mulai dari cara melihat orang yang berbeda, tidak hanya sebagai orang yang bisa diajak bermain-main, namun juga bisa melihat sebagai partner.

Perkembangan sosioemosional remaja yang pesat juga menyebabkan luapan emosi pada remaja. Misalnya, kamu melihat remaja sering marah-marah, menyebalkan memang akan tetapi terdapat hal-hal yang menjadi penyebab remaja suka marah-marah adalah karena kondisi emosional dan psikokogis mereka belum stabil.

Ketidakstabilan emosi dan psikologis remaja disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena pada masa remaja ini terjadi perubahan hormon yang dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi remaja. Hal tersebut yang menyebabkan remaja memiliki emosi yang meluap-luap.

Faktor selanjutnya adalah karena pada masa remaja adalah masa mencari jati diri. Proses mencari jati diri ini tidak jarang membuat remaja kebingungan dan merasa segala hal itu tidak ada yang pasti. Tidak jarang pula hal tersebut membuat remaja merasa frustasi akan jati diri mereka dan bagaimana mereka inin dilihat orang lain.

Banyaknya perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja juga dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Karena perubahan dapat terjadi sangat cepat, seperti haid atau datang bulan. Remaja yang pertama kali mengalami haid akan merasa sangat tidak nyaman, dan adaptasi terhadap sesuatu yang baru bagi orang lain itu berbeda-beda. Perasaan tidak nyaman akibat adanya perubahan pada tubuh akan menyebabkan ketegangan emosional.

Emosi yang meluap-luap pada remaja itu disebabkan oeh banyak faktor, hal yang dapat kita sebagai orang dewasa dapat lakukan adalah memberikan dukungan, bimbingan, dan pengawasan terhadapnya. Jika luapan emosi yang ditunjukkan oleh remaja terus berlanjut dan terlihat tidak wajar, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang tenaga ahli atau profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun