Mohon tunggu...
NIHAYATUS SAADATUD DAROINIYYAH
NIHAYATUS SAADATUD DAROINIYYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN Kudus

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memohon Syafaat dengan Membaca Shalawat

23 April 2024   17:20 Diperbarui: 23 April 2024   17:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi Muhammad saw. merupakan utusan Allah SWT yang dapat memberikan syafaat atau pertolongan kepada kita sebagai umatnya pada hari kiamat kelak. Sebagai umat Nabi Muhammad saw., hendaknya kita mengikuti jejak beliau seperti sifat dan tingkah laku beliau yang luhur. Sebagai bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw. dapat dibuktikan dengan cara bersholawat kepada beliau. Membaca sholawat merupakan salah satu ikhtiar yang dapat kita lakukan sebagai umat Nabi agar bisa mendapatkam syafaat beliau.  
Membaca sholawat termasuk salah satu ibadah yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun kita berada. Berbeda dengan sholat, dalam sholat kita memiliki batasan waktu yang telah ditentukan oleh syariat islam. Shalawat adalah bentuk do'a dan pujian kepada Nabi sebagai ibadah kepada Allah swt. Ada tiga macam shalawat, diantaranya yaitu shalawat dari Allah, shalawat dari malaikat, dan shalawat dari umat Nabi Muhammad saw.
Banyak sekali dalil yang menjelaskan perintah agar kita bersholawat kepada Nabi Muhammad saw. Salah satunya yaitu pada surah al-ahzab ayat 56:
         

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah dan malaikat-malaikat saja bersholawat kepada nabi, apalagi kita hanya sebagai umatnya nabi. Yang dimaksud Allah bersholawat kepada nabi mengandung arti bahwa Allah yang akan memberi syafaat atau rahmat kepada nabi. Sedangkan saat malaikat bersholawat, berarti para malaikat sedang memintakan ampunan, dan saat kita bersholawat kepada nabi maksudnya adalah kita berdo'a agar beliau dilimpahi kemuliaan dan rahmat, sedangkan kita memohon syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad saw.
Ada salah satu hadis yang menyeru kita agar bersholawat kepada Nabi Muhammad saw. yang berbunyi:

Artinya: "Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali". (HR. Muslim)
Ada banyak sekali macam-macam sholawat yang pernah kita dengar dan kita baca, diantaranya yaitu sholawat jibril, sholawat nariyah yang memiliki keutamaan akan dikabulkannya segala hajat yang kita minta seperti rizki dan segala urusannya akan dipermudah oleh Allah swt., sholawat thibbil qulub yang akan dapat menyembuhkan penyakit hati dan memberi kesehatan lahir batin serta sembuh dari berbagai macam penyakit atas izin Allah swt., sayyidus sholawat, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, termasuk di tempat tinggal kita atau di pesantren-pesantren pada malam jum'at biasanya mereka berkumpul untuk pembacaan maulid dziba' yang berisi tentang kisah-kisah nabi dan sholawat kepada nabi. Ini juga termasuk salah satu bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw.

Diantara manfaat yang dapat kita peroleh karena membaca sholawat adalah:
1.Akan mendapat rahmat dari Allah swt.
2.Mendapat syafaat dari Nabi Muhammad saw.
3.Diselimuti ketenangan jiwa dan lebih taat dalam beribadah.
4.Mudah mendapat ampunan dari Allah swt. karena dosa-dosa yang telah diperbuat.
5.Akan selamat dari api neraka.
6.Akan mudah untuk masuk ke dalan surga.
7.Sebagai pemenuhan hajat dan harapan kita.
8.Sebagai wujud implementasi perintah Allah swt. untuk tetap senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad saw.
9.Mudahnya do'a yang akan terkabul jika selalu diiringi dengan membaca shalawat.
10.Akan disinari cahaya iman,  nikmat, dan kekeberkahan

Itulah beberapa keutamaan atau manfaat yang dapat kita peroleh setelah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw.
Ada beberapa kisah menarik yang berisi pemberian syafaat Nabi Muhammad saw. kepada orang yang istiqomah dan gemar membaca sholawat:
Yang pertama yaitu kisah yang diceritan oleh Habib ahmad bin ismail al muhdhor dalam ceramahnya:

Dahulu ada seorang ibu tua yang mendatangi salah seorang ulama' yang ada di syiria sambil menangis. Setelah berjumpa, Ulama' tersebut bertanya kepada ibu yang datang padanya "mengapa engkau menangis wahai ibu? apakah ada keluargamu yang meninggal atau ada barang yang hilang?".
Lalu ibu tersebut menjawab "Ya Syaikh, sudah tiga hari ini saya tidak bermimpi Rasulullah". Kalimat ini membuat ulama' tersebut terharu.
Lalu beliau menjawab "Apakah sebelum ini kau selalu bermimpi bertemu Rasulullah wahai ibu?".
Ibu itu menjawab "Saya setiap hari bermimpi bertemu Rasulullah saw. bahkan saat sehari saya tidur dua kali maka saya juga akan bermimpi Rasulullah sebanyak dua kali di hari itu".

Ulama' tersebut langsung bertanya bukan tentang shalatnya, bukan tentang puasanya, bukan tentang dzikirnya, tetapi beliau bertanya "berapa kali anda bersholawat kepada Rasulullah saw. dalam sehari semalam wahai ibu?".
Ibu tua itupun menjawab "saya bersholawat kepada Rasulullah saw. sebanyak 10.000 kali sehari semalam".
Yang kedua adalah kisah yang diriwayatkan oleh Ka'ab ra, ia berkata : Ketika tejadi hari kiamat, nabi Adam as melihat salah seorang dari umat Muhammad sedang digiring ke neraka, maka beliau memberitahu nabi Muhammad : "Hai Muhammad !"
"Labbaika, hai bapak manusia", Jawab Nabi
Nabi Adam as lantas berkata : "Salah seorang umatmu sedang digiring ke neraka".
Mendapat berita dari Nabi Adam ini Nabi Muhammad langsung mengejarnya, hingga akhirnya malaikat yang membawa umatnya itu terkejar. Lalu beliau berkata kepada malaikat tadi : "Wahai malaikat Tuhanku, berhentilah !".

Para malaikat itu berkata : "Hai Muhammad, tidakkah engkau membaca firman Allah mengenai kami (Para malaikat tidak mendurhakai Allah tentang apa yang Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka)".
Namun para malaikai ini kemudian mendengar seruan : "Turuti Muhammad"
Maka beliau berkata : "Kembalikan orang ini ke Mizan (timbangan amal)".

Lalu amal umat Muhammad itu ditimbang kembali, ternyata kesalahan-kesalahannya jauh lebih berat dari pada kebaikan-kebaikannya. Nabi saw kemudian mengeluarkan kertas catatan  dari lengan baju beliau, dimana dalam kertas tersebut tertulis shalawat yang pernah diucapkan orang itu untuk beliau semasa hidupnya didunia. Kertas itu kemudian ditaruh oleh Nabi saw pada (bagian) kebaikan, sehingga kebaikannya lebih berat dari pada keburukannya.
Melihat kenytaan ini, alangkah girangnya orang itu. Ia kemudian berkata : "Aku tebus dengan ayah-ibuku, siapahkah anda ?".
"Aku Muhammad",Jawab beliau.

Langsung saja orang itu mrnciium kaki Nabi saw, seraya berkata : "Ya Rasulullah, kertas apakah yang engkau keluarkan tadi".
Beliau menjawab :"Itu adalah catatan shalawatmu yang pernah engkau ucapkan untukku semasa di dunia, sedang aku menyimpannnya untukmu".
Dia kemudian berkata : "Alangkah besar penyesalanku tidak melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kurang banyak dalam membaca shalawat kepadamu".
Dari dua kisah diatas dapat menjadi bukti, bahwa Rasulullah SAW.  akan memberi syafa'at atau pertolongannya pada umatnya yang gemar membaca shalawat. Keistimewaan yang beliau miliki merupakan bentuk anugerah yang diberikan oleh Allah kepada Rasulnya.  
Dan dari cerita diatas dapat menyadarkan kita bahwa, dengan seringnya kita membaca shalawat maka akan menjadi salah satu kunci agar kita bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw. dan mendapat syafaat dari beliau di hari kiamat. Semoga kita termasuk orang yang dapat mengamalkan bacaan shalawat kapanpun dan dimanapun kita berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun