Mohon tunggu...
Dinda Sastra
Dinda Sastra Mohon Tunggu... Penulis - cewek kuat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kado Istimewa di Hari Pers, Menkominfo Siapkan Aturan Ekosistem Media

9 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 9 Februari 2022   12:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya saya ucapkan selamat hari pers nasional bagi kawan-kawan media di tanah air. Kemarin dalam siaran persnya, Johnny Plate sempat mengutip salah satu pengajar dan penulis Amerika Serikat, Mark Twain, bahwa hanya ada dua hal yang membawa terang ke seluruh penjuru dunia, matahari di atas langit dan pers di muka bumi.

Juru Bicara Kominfo RI, Dedy Permadi mengatakan bahwa jurnalis mempunyai peran penting di masyarakat dalam menyoroti dan juga mengakselerasi perubahan. Dedy menjelaskan jika kementriannya sangat mengapresiasi peran dan partisipasi aktif para jurnalis untuk memberikan informasi, terutama di saat pandemi seperti saat ini.

Media menjadi ujung tombak dalam memberi penjelasan dan melindungi masyarakat dari berita bohong atau hoaks. Dari berbagai produknya, seperti televisi, radio, media cetak dan online sangat membantu membentuk narasi-narasi akurat dan menerangkan masyarakat.

Sebelumnya Dirjen IKP Kemenkominfo, Usman Kansong berharap jika jurnalis yang tengah bekerja di era digital tetap bisa mempertahankan nilai dasar jurnalisme untuk memerangi ledakan informasi di era saat ini. Nilai dasar inilah yang jadi patokan bagi jurnalis agar bisa tetap kredibel dan dipercaya oleh masyarakat di tengah kuatnya gempuran informasi hoaks di ruang digital.

Saya pribadi berkali-kali merasakan bagaimana harus memutar otak lewat tulisan untuk mengcounter hoaks yang ada. Seperti hoaks corona disebut azab bagi negara komunis, hoaks vaksin disisipi chip pelacak, dan lain sebagainya. Bahkan saya menemukan salah satu tulisan media masintream yang dengan enteng menghubungkan penyebab kematian akibat vaksinasi di negara tetangga. Bisa dibayangkan jika sumber berita yang dianggap terpercaya saja kualitasnya seperti itu, apalagi yang bertebaran di media social.

Di tengah apresiasi kita akan jurnalis, mereka juga harus bertanggung jawab betul pada kualitas tulisan. Jangan hanya sekedar mengejar rating lantas menanggalkan nilai kebenaran. Saya juga mendukung upaya luar biasa dari Johnny Plate untuk menyiapkan ekosistem media untuk menguatkan pers kita. Bisa jadi ini juga merupakan kado istimewa dari pemerintah.

Johnny Plate menekankan jika koeksistensi dan fair level of playing field jadi perhatian pemerintah saat ini untuk mengembangkan ekosistem industri media. Menkominfo akan menyiapkan regulasi dan mendorong media agar lebih berdaya dan memberdayakan masyarakat. Hal ini juga merespons kehadiran teknologi digital seperti augmented reality, virtual reality, metaverse, artificial intelligence, dan juga 5G.

Dalam regulasi yang tengah digodok nantinya juga akan menjembatani orientasi bisnis serta jurnalistik guna mengotimalkan pemanfaatan teknologi digital. Sebelumnya Indonesia juga mmeiliki paying hokum yang cukup memadai untuk antisipasi perkembangan teknologi digital. 

Johnny menyebut beberapa regulasi seperti UU 11 tahun 2020 tentang cipta kerja yang sedang yuridisial review di Mahkamah Konstitusi. Dengan pengesahan UU tersebut, dari sisi substansi akan mempercepat proses big data, digitalisasi media broadcasting, cloud computing dan media penyiaran.

Selain itu, juga ada UU Nomor 11 tahun 2008 (UU ITE) dan berbagai perubahannya, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaran Sistem Transaksi Elektronik dan Peraturan Menkominfo Nomor 5 tahun 2020 mengenai penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Privat. Dengan regulasi tersebut, Johnny menjelaskan jika konten informasi yang disiarkan jurnalis dapat terdigitalisasi. Hal inilah yang membuat cakupan penyebaran menjadi lebih luas dan menambah kualitas penyiaran.

Sebagai tambahan, kominfo akan terus berupaya mendorong regulasi yang akan menjaga hubungan baik antara media massa, platform digital dan juga publisher rights serta koeksistensi ekosistem media. Disamping itu pemeirntah tengah mengatur tanggung jawab platform digital dengan memperhatikan draft usulan publisher rights yang disampaikan Task Media Sustainability dan Dewan Pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun