Mohon tunggu...
Nihayatun Naja
Nihayatun Naja Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Seorang pelajar dengan hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wirausahawan Muda Pemilik Brand Sebut Saja Es Teh

9 Oktober 2024   23:52 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Outlet "Sebut Saja Es Teh" di Sampangan, Semarang 


Namanya Muhammad Razan, atau yang kerapkali disapa Razan. Ia merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro sekaligus wirausahawan muda yang berfokus di bidang makanan dan minuman, yaitu menjual es teh dengan brand "Sebut Saja Es Teh". 

Awalnya, Razan terinspirasi pada maraknya penjualan es teh di Sampangan, Semarang. Karena ada keinginan dan keberanian untuk mencoba, pada bulan Juni 2023 Razan mengambil langkah awal untuk membuka outlet di depan rumahnya. Tidak hanya berhenti disitu, Razan ingin usahanya terus berkembang dan memiliki banyak cabang.

  Dari keinginan itulah Razan mulai mencari persewaan ruko yang sekiranya bisa dipakai untuk membuka cabang baru dari usahanya tersebut. Razan mencari persewaan ruko di iklan lapak facebook dan pada akhirnya ia menemukan persewaan ruko di pesisir pantai. 

Tepat pada bulan Agustus 2023, ia mulai membuka cabang “Sebut Saja Es Teh” di pantai Tirang Semarang. Kendala berjualan dipantai tidak terlepas dari cuaca, dimana musim hujan menjadi kendala terbesar karena di pantai kerapkali terjadi badai. 

Namun dengan gigih ia tetap menjalankan usahanya, hingga pada bulan oktober 2024 ia ditawarkan oleh bos pemilik ruko di pantai untuk menyewa ruko baru dan membuka cabang es teh di Taman Lele Semarang. Sayangnya, dengan pembukaan cabang disana omset es teh mengalami penurunan. 

Selain karna banyak pesaing yang berjualan dengan jenis yang sama, letak ruko miliknya berada ditengah, yaitu diantara ruko-ruko yang lain yang menjadikan kurangnya minat pembeli untuk membeli es teh di outlet miliknya. Karena omset yang didapatkan dari penjualan es teh di Taman Lele Semarang dirasa kurang memuaskan, pada bulan Januari 2024 ia memutuskan untuk tidak melanjutkan di cabang outlet tersebut. 

Namun perjuangannya tidak hanya sampai disitu, ia tetap berupaya mencari tempat yang sekiranya bisa ia dirikan cabang untuk brand es tehnya. Pada bulan Agustus 2024, ia memutuskan untuk membuka kembali cabang dari “Sebut Saja Es Teh” di daerah Sampangan, Semarang. Dan hingga pada saat ini, ia telah memiliki 3 outlet es teh “Sebut Saja Es Teh” di 3 tempat yang berbeda. 

Banyak lika liku yang dihadapinya, yaitu mulai dari mencari karyawan yang kompeten, serta supplier galon, gas dan es batu yang amanah. Namun semua itu tidak membuatnya berhenti untuk melanjutkan perjuangannya. 

Ia hadapi satu-persatu rintangan tersebut hingga tuntas. Pada masalah di karyawan, selain harus memastikan karyawan yang diterima berkompeten pada bidangnya, juga terdapat masalah pada karyawan yang tidak tepat dalam melaksanakan SOP kerja.

 Solusi dari masalah penerimaan karyawan tersebut adalah ia memastikan bahwa karyawan yang ia terima sudah sesuai dengan kriteria yang ia butuhkan, salah satunya dengan mencari karyawan yang memiliki sifat ramah. Untuk permasalahan karyawan yang bekerja tidak sesuai SOP, ia antisipasi dengan memberikan pelatihan ulang yang dipandu oleh dirinya sendiri.

 Serta dalam mengatasi supplier es batu, tukang gas dan galon yang tidak amanah, ia mengatasinya dengan melakukan pengecekan setiap isi galon yang dibelinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun