Mohon tunggu...
Nihayatul Fitriyah
Nihayatul Fitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca adalah sebuah hal yang menjadi keharusan bagi kita sebagai manusia, karena dalam Al Qur'an pun yaitu pada surat Al-'Alaq mulai dari ayat 1-5, manusia diperintahkan untuk pertama kalinya adalah membaca. Dan ayat ini juga menjadi ayat yang pertama kali diturunkan. Selain dari pada membaca, seyogyanya kita sebagai manusia yang tidak lepas dari lupa, untuk selalu mencatat atau menulis apapun yang telah kita ketahui, sebagai bentuk pengikat pengetahuan yang telah kita miliki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waktu terlalu Berharga Jika Disia-siakan

26 Januari 2025   23:10 Diperbarui: 27 Januari 2025   13:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto jam dinding, (sumber: Pinterest)

     Semakin bertambah usia maka sebetulnya harus semakin bertambah aware dalam segala hal, terutama dalam mengatur setiap pola hidup. Hal ini sangat penting untuk diusahakan semaksimal mungkin, meski realitanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu komitmen yang kuat dan usaha yang kontinu. Karena alih-alih perubahan yang besar itu dapat sempurna sebab perubahan terkecil. Ya betul, kita harus mengubah kebiasaan buruk sekecil apapun dan sedikit demi sedikit. Maka dari itu, sebelum menganalisis betapa pentingnya waktu yang dimiliki, alangkah baiknya kita menyadari terlebih dahulu seberapa besar kebiasaan buruk dapat mengikis dan membuang waktu yang dimiliki. Diantara kebiasaan buruk yang berakibat membuang-buang waktu;

1. Kebiasaan menunda-nunda 

     Kebiasaan menunda-nunda dalam setiap kegiatan tentu akan berdampak besar resikonya. Akibatnya kita akan kehilangan waktu yang berharga hilang begitu saja. Jika sudah berada ditenggang waktu, baru akhirnya menyadari betapa tidak enak jika waktu yang membunuh kita. Seperti pepatah yang mengatakan "waktu itu bagaikan pedang yang tajam, bila tidak menggunakannya dengan bijak, maka secara otomatis waktu yang akan membunuhmu". Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kesadaran bahwa kebiasaan menunda-nunda justru sama hal nya dengan menambah suatu permasalahan baru.

2. Scrolling Media Sosial 

     Kebiasaan menscrolling yang tidak penting di media sosial akan membuat kita terlena dan lupa waktu. Pada satu sisi media sosial memang memiliki pengaruh positif seperti memudahkan kita dalam mengakses informasi dengan cepat, tetapi di sisi lain sangat memberikan dampak buruk dalam penggunaannya yang tidak penting. Oleh karenanya, kita harus bijak dalam memanfaatkannya supaya waktu yang kita miliki tidak terbuang hanya sekedar scrolling di Media Sosial.

3. Tidak menentukan target harian

     Menentukan target apa yang ingin kita lakukan di setiap harinya, tentu akan mudah untuk menetralisir waktu yang terbuang. Karena dengan demikian, kita sudah mengetahui target harian di satu hari tersebut ingin mengerjakan apa, seperti menargetkan untuk membaca buku sekian halaman, menulis jurnal harian, atau mengulas kembali materi kuliah yang telah dipelajari.

4. Mengesampingkan sesuatu yang lebih penting 

     Kebiasaan dalam mendahulukan sesuatu yang tidak penting tentu akan berdampak buruk bagi kegiatan yang lebih penting kita selanjutnya, hal ini alih-alih dapat memicu kita untuk mengesampingkan hal yang justru lebih penting didahulukan ketimbang melakukan yang lain, seperti halnya kita memiliki sebuah projek yang sudah ditetapkan sebelumnya dan harus dikerjakan secepatnya, akan tetapi malah mengambil keputusan untuk pergi hangout bersama teman yang bukan merupakan prioritas sebelumnya.

5. Bergantung pada mood

      Ketika hendak melakukan sesuatu di dalam keseharianmu, maka jangan menunggu moodmu bagus. karena ketergantungan pada mood akan membuang waktu kita, jika mood yang diharapkan tidak kunjung datang. Akan tetapi solusi utamanya, kita harus membiasakan diri untuk selalu memaksakan terhadap apa yang membuat kita malas melakukannya, sebab bagaimana pun juga jika tidak ada paksaan dalam diri tidak mungkin bisa bergairah dalam mengerjakan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun