Halo GKS Hunters! Gimana nih persiapannya sampai hari ini? Tidak terasa nih tahun 2023 akan segera datang yang artinya persaingan beasiswa GKS akan hadir kembali. Semangat dan Bismillah kamu pasti bisa jadi the next Awardee tahun depan. Aamiin Â
Iya aku paham. Langkah ini pasti sedikit banyak ada beratnya. Dan uniknya, setiap orang punya titik beratnya masing-masing. Langkah cepat maupun lambat dalam kamu berproses tidak jadi masalah. Asalkan semangatmu untuk meraih mimpi masih membara.
Aku bahkan tidak ragu sama sekali akan langkah perjuanganmu. Kamu sudah mengkhatamkan semua artikel tentang tips lolos beasiswa GKS dari deretan list yang mbah Google suguhkan (Iya aku tahu. Jangan lupa aku kan pernah dalam posisi itu, Haha). Hingga sampailah kamu di tulisan ini. Tertarik untuk membaca karena judulnya yang seakan menghadirkan harapan untuk membantumu lolos. Ini juga bagian dari usaha yang sangat kami apresiasi.
Iya!! aku bilang "dari kami". Jadi, dalam tulisan kali ini, aku tidak lagi sendiri untuk memberimu semangat mengejar mimpi lanjut studi S2 ke Korea. Aku sangat bersyukur karena Allah menghadirkan 5 (lima) kawan seperjuangan dari tanah air yang sekarang jadi keluarga baruku disini. Kami ber-enam (6) dengan semangat yang sama ingin share nih ke teman-teman beberapa tips lolos beasiswa GKS yang sudah dipraktikkan oleh masing-masing kami. Secara ekslusif (eakk :XD) aku mewawancarai kawan-kawanku ini terkait poin kuat apa yang kemarin sudah disiapkan sehingga telah meyakinkan NIIED untuk meloloskan kami.
Sejujurnya, tulisanku ini pada awalnya hanya ingin aku fokuskan pada sharing tips lolos GKS saja. Nah kemudian dalam perjalanan pengumpulan data, aku menemukan 1 (satu) poin unik dari hasil wawancaraku dengan teman-teman yang akhirnya aku jadikan judul tulisan ini. Yes, terdapat fakta menarik bahwa ternyata kebanyakan dari kami disini, dari 58 (lima puluh delapan) awardee GKS tahun 2022 dari seluruh penjuru dunia yang ditempatkan dalam satu asrama denganku, ternyata adalah para Introverts sejati loh. Waow! Karena akan sangat sulit bagiku untuk melakukan survey real untuk memastikan kebenaran pernyataanku ini, jadi data kusajikan hanya berdasarkan pengalaman interaksiku dengan mereka pribadi, serta atas kesan kami ber-enam (6) selama 2,5 (dua setengah) bulan ini. Kurang lebih bisa aku gambarkan perbandingan para Introvert dan Ekstrovert adalah 7:3. Lumayan nggak tuh? Maksudku adalah kalo para pribadi Introverts saja bisa, apalagi para Ekstrovert kan?
Ini aku kasih tahu fakta selanjutnya. Bahwa aku adalah bagian dari para Introverts itu (haha). Meskipun oleh beberapa orang terdekat lebih banyak yang kurang terima kalau aku menyatakan diri dalam golongan itu. Pada akhirnya aku harus mengalah dan mengambil jalan tengah sebagai seorang Ambivert yang lebih cenderung anti sosial, suka menghabiskan waktu sendiri di kamar dari pada jalan-jalan, tidak suka banyak bicara diantara para orang yang bicaranya banyak, menyapa orang lain lebih dulu it's okey tapi kalau sedang tidak mood please jangan dipaksa, malas basa-basi tidak penting, tidak suka keramaian, hanya ingin bicara yang penting-penting saja. Trus apa lagi ya?
Alhasil, aku sempat mengalami kegalauan luar biasa dalam proses penyiapan dokumen beasiswa GKS ini. Karena hampir semua tips lolos beasiswa ke luar Negeri yang kudapatkan (waktu itu) menuntutku untuk berorganisasi, sering ketemu orang, sering berkegiatan di luar rumah. Jiwa Introvertku benar-benar meronta-ronta. Lalu bagaimana aku pada akhirnya bisa melewati semuanya dengan baik? Oke, akan aku bahas semuanya semoga tidak lupa. (haha)
Langsung saja, ini dia tips-tips lolos beasiswa GKS dari kami. Simak sampai tuntas ya, semoga bisa menjawab semua kegalauan kamu:
Tips 1# Aktif Ikut Kegiatan;
Apabila kamu benar ingin kuliah ke Luar negeri, kamu memang harus siap terlibat dalam berbagai kegiatan yang nantinya bisa kamu ceritakan di essay. Terutama kegiatan sosial yang membawa kontribusi dan manfaat untuk orang lain. Kegiatan sosial bisa macam-macam bentuknya dan sesuai dengan siapa dari lingkungan mana kegiatan itu diselenggarakan. Ikut kegiatan di kampus misalnya jadi anak himpunan mahasiswa (dari BEM sampai HMPS) lalu ikut serta dalam berbagai pengelolaan kegiatan mahasiswa yang ada di kampus. Atau ikut perkumpulan pemuda kampung/kompleks misalnya IPNU/IPPNU, Pemuda Karang Taruna, Majlis Taklim, Panti Asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan lain sebagainya. Atau kegiatan pengabdian masyarakat lainnya yang sesuai dengan minat dan passion kamu.