Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perayaan 17 Agustus 2021 Tingkat Keluarga

19 Agustus 2021   14:49 Diperbarui: 19 Agustus 2021   14:56 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengibaran Sang MERAH-PUTIH dalam rangka Kemerdekaan Indonesia taken from https://www.instagram.com/p/CSrbIMmlffn/?utm_medium=copy_link


Gimana 17-an kemarin? Ramai nggk di lingkunganmu? Atau masih harus social distancing di rumah aja karena Pandemi? Sabar ya, kita pasti bisa melalui cobaan ini bersama. Semangatt!!!

Ya... , semangat meskipun berat. Di Jepara sendiri, bulan Juni-Juli kemarin bisa dikatakan dua bulan duka. Banyak sekali orang yang meninggal, entah karena Pandemi atau bukan. Siaran kematian merata hampir di setiap kelurahan (berdasarkan survey mandiri ke teman-teman). Terhitung mungkin bisa 7-8 kali siaran sehari. 

Bayangkan, itu benar-benar hitungan sehari. Karena rumahku dekat makam, jadi tahu kalau ada lumayan banyak penguburan jenazah dengan APD lengkap. Dan Aku kehilangan budhe, dan dua sepupu Iparku kemarin. Innalillahi wainnailaihi roojiun. Kita semua milik Allah dan akan kembali pada-Nya.

Begitu juga dengan kabar orang sakit. Dalam kurun waktu tersebut, disekitarku banyak sekali yang mengeluh menderita demam, flu dan batuk, kepala pusing, badan pegal-pegal, diare, tenggorokan sakit, dan macem-macem gejala yang membuat tubuh perlu rebahan minimal sampai 2 minggu lamanya. 

Termasuk mereka adalah orang tua dan keluargaku. Padahal, Pandemi ini sudah berjalan di tahun ke-2nya kan ya? Tapi memang itulah yang terjadi. Jepara baru di dua bulan itu merasakan sendiri bagaimana Covid-19 itu benar-benar ada. Bahwa wabah ini siap mengintai siapa saja tanpa pandang suku, gender, dan usia. Nyawa kita di Tangan Allah SWT dan kesehatan kita bisa kapan saja terserang.

Tapi syukurlah, Bulan Agustus ini mendung telah kembali cerah. Jiwa-jiwa yang sempat layu terkena serbuk sendu, kini telah kembali mekar megah. Bisa kembali menjalani aktifitas dan tanggung jawab seperti sedia kala. Bahkan sudah lupa kalau kemarin ada hari-hari sulit yang mengundang kekhawatiran. Maka kini mudah-mudahan, kita semuanya sudah kembali ke hari yang sama binarnya ya.

Merayakan Hari Kemerdekaan di Tengah Pandemi

Memang, ini masih pandemi. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga masih terus diperpanjang. Tapi, semangat untuk merayakan hari Kemerdekaan tidak boleh luntur dong. Selama hayat masih dikandung badan dan masih sehat sempurna. 

Semangat menyambut kehadirannya bahkan sudah hadir sejak awal bulan Agustus tiba. Layaknya akan menyambut datangnya hari Lebaran yang begitu dinanti. Justru, apabila 17 Agustus tiba, namun tiada terdengar keramaian apapun di lingkungan sekitar, rasanya akan aneh dan tidak semangat.

Jadi? Bagaimana perayaan kemerdekaan tahun 2021 di lingkungan sekitarmu? Berikut di sekitarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun