segala sesuatu pasti akan terlaksana jika yang melaksanakan itu mempunyai niat yang kuat. Seperti yang dilakukan oleh Pita saat ini. Pita merupakan seorang mahasiswi prodi akuntansi, namun ia tidak pernah suka dengan teori yang ia pelajari saat ini. Saat masih menjadi siswa SMA, ia sangat senang belajar sastra dan ia punya mimpi mempunyai percetakan sendiri untuk menerbitkan tu si agar tulisannya tidak lagi ditolak oleh penerbit. Namun mimpi itu pupus karena, ya kalian tahu lah.Â
Yap faktor utama yang membuat ia akhirnya ambil akuntansi bukannya sastra adalah orang tuanya. Orang tua nya bersikeras agar ia nantinya menjadi pegawai perusahaan dengan gaji yang sungguh luar biasa.Â
Namun, pita tidak ingin seperti itu. ia enuruti kemauan kedua orang tuanya namun, ia mempunyai planning B untuk kehidupannya. Ia ingin memulai bisnis. Itu sudah ia pikirkan mulai dari semester 1 semenjak ia masuk kuliah, namun terlaksanan saat ia masuk semester 3 dan itu kebetulan seluruh dunia memakai kebijakan sekolah dan kuliah dilaksanakan secara online atau daring.Â
Bagi pita virus yang menyebabkan semuanya serba online menguntungkannya, karena ia bisa meluncurkan aksinya yang sempat tertunda 2 semester lamanya. Pita mencetuskan produk kopi susu yang katanya berbeda dengan kopi susu yang sudah terkenal di pasaran. Tapi usaha itu tidak berjalan sesuai rencana.Â
Genap 1 bulan ia memulai usaha, Pita harus merasakan pahitnya gulung tikar. Bukan keuntungan yang ia dapatkan tapi malah sebaliknya. Pita tidak kehabisan akal, ia menggunakan plan C yang sudah ia rancang sebelum usaha kopi itu dibuat. Yaitu jasa ketik tugas. Ia menawarkan jasa ketik tugas itu bukan ke teman sekampusnya, namun ke teman-temannya yang ada di kampus lain. Karena Pita tahu temannya tidak mungkin memakai jasanya, bukan karena mereka rajin, namun mereka berat untuk mengeluarkan uang hanya untuk menyelesaikan tugasnya. Ya pita memaklumi itu karena rata-rata anak ekonomi memang begitu pola pikirnya, tak terkecuali Pita.Â
Makanya ia memanfaatkan teman-temannya yang beda kampus dengannya untuk memakai jasanya. Hasil dari jasa mengetik lumayan banyak, namun Pita tidak lagi meneruskan usaha itu, ya karena kepentok sama tugas kuliah Pita yang semakin hari semakin menumpuk.Â
Pita akhirnya mentok, ia berhenti dulu untuk berbisnis. Namun ia masih membuat plan lagi untuk memenuhi ambisinya untuk berbisnis. Sebelum ia bisa menciptakan bisnis yang berhasil ia tidak akan berhenti, karena ia berprinsip tidak akan bekerja dibawah tekanan orang lain dan ia ingin membuat peluang usaha sebanyak yang ia bisa.Â
Ya memang semua butuh proses, tapi Pita yakin ia pasti bisa membuat bisnis yang ia impikan. Jatuh bangun itu pasti, orang sukses juga pernah gagal kok semasa hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H