Pendidikan selalu dianggap sebagai pilar utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia di setiap negara. Namun, di tengah kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, pendidikan kini tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk mencerdaskan generasi, tetapi juga telah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.Â
Fenomena ini semakin marak di era modern ini, di mana lembaga pendidikan, baik formal maupun non-formal, berusaha untuk mengkombinasikan tujuan pendidikan dengan tujuan finansial.
Munculnya Lembaga Pendidikan Berorientasi Bisnis
Di Indonesia, komersialisasi pendidikan mulai terlihat dengan berkembangnya lembaga pendidikan swasta yang mengutamakan keuntungan. Sekolah-sekolah internasional, kampus-kampus swasta, serta lembaga kursus dan pelatihan yang menawarkan berbagai keahlian menjadi salah satu contoh utama dari fenomena ini.
 Banyak dari lembaga pendidikan tersebut mematok biaya yang sangat tinggi dengan janji kualitas pendidikan yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, biaya pendidikan yang tinggi tak sebanding dengan kualitas yang diberikan, serta honor guru yang tidak sesuai.
Misalnya, di kota-kota besar, banyak sekolah dan perguruan tinggi swasta yang menyasar kalangan menengah ke atas dengan fasilitas mewah dan program-program unggulan yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang sesungguhnya. Banyak orang tua yang terjebak dalam memilih lembaga pendidikan semata-mata karena gengsi atau nama besar lembaga, tanpa mempertimbangkan kualitas pengajaran yang sesungguhnya.Â
Pendidikan Online
Di era digital, bisnis pendidikan juga semakin berkembang pesat melalui platform pembelajaran online. Dengan akses internet yang semakin mudah, muncul berbagai platform edukasi seperti kursus online, aplikasi pembelajaran, dan webinar yang menawarkan pelatihan di berbagai bidang, mulai dari teknologi, bahasa, hingga keterampilan profesional.Â
Beberapa nama besar, seperti Coursera, Udemy, dan Ruangguru, telah meraih popularitas besar, menarik jutaan pengguna dari berbagai belahan dunia.
Namun, seperti halnya lembaga pendidikan tradisional, platform pendidikan online ini juga tidak terlepas dari komersialisasi. Meskipun banyak kursus yang ditawarkan dengan biaya rendah atau bahkan gratis, banyak pula platform yang mengenakan biaya tinggi untuk kursus atau sertifikat tertentu. Hal ini memunculkan kesenjangan akses di mana hanya mereka yang memiliki kemampuan finansial yang dapat menikmati layanan pendidikan berkualitas.Â