Mohon tunggu...
nihan lanisy
nihan lanisy Mohon Tunggu... -

hamba allah swt. fans berat rasulullah saw. seorang anak, suami, dan ayah. suka menulis tapi tak selalu dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di

28 Juli 2014   09:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

seperempat perjalanan sudah aku lalui. tapinya baru sampai disini-sini saja. mungkin karena perjalananku kuhitung dengan waktu tempuh, bukan dari jaraknya. jauhnya perjalananku, rata-rata, 30 menit. ini sudah 30/4 menit tetapi aku masih dikisaran 100 meter dari tempat aku mulai men-slah motorku. kalau sudah begini, penyesalan baru muncul. seandainya tadi aku berjalan kaki, pastinya tak perlu ku hadapi barisan-barisan kendaraan yang berjalan merayap ini. tapi kakiku yang satu tadi malas sekali dan terlebih lagi kaki satunya lebih malas dari kaki yang malas.

alhamdulillah sampai juga. kedai kopi "ctrl+c". kutunggu-tunggu satu temanku di dalam tak kunjung pulang, ia terlihat dari balik kaca depan kedai kopi itu. ia masih saja duduk sendiri di sebuah meja yang tak terletak disudut, karena ia tak suka menyudutkan dirinya. ia merokok tapi tak disulut bara api. hanya diisap rasa manisnya. rokoknyapun djarum, apa tidak sakit tertusuk-tusuk mulutnya, candaku padanya biasanya. oya buat temanku ini, jarak diukur dengan rokok. dari rumahnya ke sini, satu rokokan. padahal rokoknya tidak menyala kan.

"hoi"

"(lambaian tangan)"

"sori, merayap"

"(mengangguk)"

"kopi joss?"

"(menggeleng)"

"lalu?"

"(menunjuk)"

"(mencium aroma kopinya)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun