Universitas Jember tahun ini menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN dengan cara yang berbeda dengan tahun-tahun sebelunya. Pandemi dimanfaatkan oleh mahasiswanya untuk terjun langsung kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya melalui program KKN BTV (Bact to Village) III UNEJ. Program KKN BTV III ini ditujukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang sempat melambung kembali beberapa waktu lalu.
Kebijakan Pemerintah untuk melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sejak awal Juli 2021 mempengeruhi kegiatan pembelajaran siswa. Siswa dituntut untuk belajar secara mandiri di rumah, yang menyebabkan siswa sulit untuk bertanya pada guru. Mendatangkan guru untuk privat atau mengikuti bimbel sebagai sumber belajar tambahan juga membutuhkan biaya. Salah satu cara lainnya adalah dengan adanya pendampingan orang tua dalam proses belajar anak, tetapi di samping itu juga tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar.
Nihal Rannan Naqiyya sebagai salah satu mahasiswa UNEJ yang melaksanakan KKN BTV III di Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember melaksanakan program KKN dengan tema literasi masyarakat selama pandemi Covid-19. Program Kerja yang diusung adalah mengenalkan inovasi platform digital sebagai sarana pembelajaran anak selama sekolah daring. Beberapa platform digital yang diterapkan dalam program kerjanya adalah dengan menggunakan aplikasi Sekolahmu, Kelas Pintar, dan Youtube. Alasan memilih ketiga aplikasi tersebut adalah karena efektif dan menarik, siswa tidak hanya dapat belajar melalui media buku, tetapi bisa melalui media lain seperti media video, games, dll. Ketiganya juga dapat digunakan secara gratis sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk berlangganan.
Diadakan pula pendampingan dalam penerapan aplikasi yang bertujuan untuk melatih dan menumbuhkan kreatifitas anak, salah satunya melalui program aplikasi Sekolahmu: Sampahku, Tanggung Jawabku. Siswa belajar mengenai jenis sampah dengan program yang tersedia dalam Sekolahmu dan kemudian dibimbing untuk mengelola sampah menjadi hal bermanfaat, seperti mengubah botol bekas menjadi pot tanaman. Melalui salah satu program kerja ini diharapkan siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya yang saat ini belum bisa didapatkan karena belajar daring.
Kecenderungan siswa menggunakan gadget secara berlebihan untuk bermain juga hal yang sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu selain siswa, diadakan pelatihan untuk orang tua siswa mengenai penggunaan ketiga platform tadi dan juga edukasi mengenai dampak internet dan gadget bagi anak. Meski tidak semua orang tua dapat selalu mendampingi anaknya belajar, peran mereka masih penting dalam mengawasi pembelajaran anak. Mereka tetap harus mengawasi anak dalam penggunaan gadget agar tidak berlebihan dan nantinya akan memberikan dampak buruk bagi anak.
Diharapkan dengan adanya inovasi pembelajaran siswa melalui platform digital oleh mahasiswa KKN BTV III UNEJ ini akan membantu siswa untuk lebih paham mengenai materi sekolah dan tidak hanya menggunakan gadget sebagai sarana untuk bermain.
(Nihal Rannan Naqiyya/29/Sumberwaru/Dr. Rokhani, S.P., M.Si.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H