Mohon tunggu...
Nihayatul Husna
Nihayatul Husna Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Katamu inspirasimu tindakanmu penyemangatmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Book " Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu "

16 Februari 2020   22:49 Diperbarui: 16 Februari 2020   22:51 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerbit: Prenada Media Grup

Buku yang berjudul " Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu " merupakan sebuah buku pengantar yang ditujukan kepada mahasiswa S-1 maupun doktor sebagai penunjang membantu dalam berfikir dengan nalar untuk memecahkan masalah dengan kompleks. Buku ini sekaligus membantu untuk merangsang keluasan nalar atau logika supaya tidak hanya terbatas pada pengalaman hidup, maupun dari bahan bacaan yang pernah melekat dalam benaknya, melainkan untuk mengonstruksikan keahlian dalam berfikir nalarnya.

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu, karena pada dasarnya ilmu filsafat telah membawa kita kepada suatu fenomena yang terdiri dari banyak siklus atau rangkaian pengetahuan yang akhirnya membentuk pohon ilmu pengetahuan itu tumbuh dan berkembang yang akhirnya membentuk banyak cabang ilmu pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang  proses dalam kerangka berfikir untuk menjawab berbagai  pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik dari segi ontologis(wujud), epistimologis(nama dari wujud), maupun aksiologis(pengertian dari wujud) yang berproses secara mendalam bersifat sistematis atau runtut dan spekulatif. Muhammad Adaib, membagi dua objek filsafat meliputi Objek Material ( yang dibahas sebagai bahan ) dan Objek Formal. Jadi, dapat dipahami bahwa tujuan filsafat adalah sebagai implikasi atau hasil penelitian bagi seorang ilmuan sebagai dasar dalam memahami ilmu pengetahuan.

Pada dasarnya, filsafat pertama kali muncul di Yunani pada abad ke-7 SM. Filsafat muncul secara tidak sengaja ketika orang-orang waktu itu tengah memikirkan dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan manusia serta lingkungan sekitar mereka. Dalam perkembangannya, filsafat dibedakan berdasarkan latar belakang wilayah (dipengaruhi pertama kali muncul dalam suatu daerah) terbagi menjadi 10 yaitu : Filsafat Barat, Yunani Kuno, Yunani, Abad Pertengahan, Modern, Postmoderenisme Kontemporer, Filsafat Timur, Filsafat Dunia, Filsafat India, dan Filsafat Tengah.

Dasar ilmu pengetahuan pada hakikatnya berbanding terbalik dengan prinsip ontologi, epistemologi, dan aksiologinya, karena pada dasarnya manusia dapat membedakan anatara hal-hal yang telah ia lihat menggunakan pancainderanya. Pada dasarnya, ilmu ontologis itu membahas tentang hakikat wujudnya suatu benda baik secara jasmani dan rohani. Jadi, dasar tersebut bisa terdefinisikan ketika ada keberadaan suatu benda yang telah dilihat. Sedangkan dasar epistemologi membahas tentang hakikat dan lingkup pengetahuan tersebut yang diperoleh dari dasar ontologis suatu hal tentang pengetahuan, pengandaian, dan dasar-dasar serta pertanggung jawabannya. Dari hal tersebut maka kemudian akan muncul mengenai teori-teori yang mengacu pada nilai etika dan estetika sebagai perwujudan dari epistemologi yang disebut dengan aksiologi. Sedangkan pengetahuan manusia adalah sebuah kebenaran, kebenaran sendiri adalah pengetahuan, jadi dalam kehidupan manusia terdapat berbagai pengetahuan.

Dalam rangka pencarian terhadap kebenaran, manusia melakukan pendekatan dengan mengupayakan kemampuan seperangkat indera yang dimilikinya untuk melihat dan merespons yang akhirnya akan mengkorelasikan dirinya dengan dunia nyata, disaat memecahkan masalah yang dihadapinya. Yang berperan disini adalah ilmu dimana ilmu tersebut mencari penjelasan tentang suatu hal agar dapat dimengerti hakikat pembahasannya. Dalam hal ini, ilmu menyadari bahwa masalah yang dihadapi bersifat konkret.

Pada hakikatnya, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama akan semakin maju dan berkembang ditandai dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai disiplin ilmu yang akhirnya memunculkan banyak sub ilmu baru. Pada hakikatnya, pengertian metode ilmiah adalah prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode ilmiah sendiri dalam ilmu filsafat dapat diperoleh dari informasi yang diberikan seseorang kepada kita, dimana pengetahuan ini bersifat indrawi, dan dapat diserap dengan mudah oleh panca indera.

Berfikir secara ilmiah merupakan cara berpikir secara masuk akal  dan sesuai fakta dan dibahas tuntas berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Sarana berfikir ini mempunyai metode tersendiri yang membantu proses metode ilmiah dan Bahasa digunakan sebagai sarana berfikir ilmiah yang berfungsi sebagai alat komunikasi sedangkan logika sebagai pertimbangan, finalnya matematika sebagai alat hitung dan bantu dalam belajar. Kesemuanya itu meruapakan hal yang saling berkaitan.

Antologi Ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil yang diperoleh dari pemikiran akal sehat, bersifat ilmiah, empiris, dan logis. Dan hasil tersebut tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Pada hakikatnya, antologi ilmu pengetahuan adalah ilmu yang membahas tentang hakikat realitas sesuatu, melalui penelitian kuantitatif maupun kualitatif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Dalam pembahasan filsafat, ada istilah epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan yang membicarakan tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan dari pengalaman yang didapat dari seperangkat kemampuan pancaindera itu. Berangkat dari sudut pandang yang berbeda itulah, nantinya akan muncul penggabungan kedua istilah menjadi filsafat ilmu, yang memiliki kajian yang begitu mendalam.

Pada hakikatnya, aksiologi dalam ilmu pengetahuan berarti mempelajari nilai dari kajian ilmu pengetahuan itu tersendiri. Aksiologi membahas tentang nilai dan kegunaan ilmu sebagai media dalam memaparkan sebuah penjelasan mengenai suatu hal yang dinilai penting untuk dibahas.

Logiku itu penting. Karena pada dasarnya logikalah yang membantu manusia dalam mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Dan pada hakikatnya, logika digunakan untuk membantu berfikir dalam meyakinkan kepercayaan akan sesuatu hal, dan logika erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan, karena disinilah terjadi proses berfikir kritis dan sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun