Minke, pribumi keturunan raja-raja jawa yang bersekolah hingga H.B.S, orang terpelajar, seniman sekaligus penulis. Tokoh yang ingin menjadi Belanda dan tidak berpihak pada budaya-budaya pribumi yang tidak manusiawi, seperti jongos yang merangkak-rangkak saat di dekat tuannya. Minke pula bukanlah seorang kriminal yang tak segan lari dari masalah, ia selalu menyelesaikan masalahnya hingga keakar-akarnya. Kalahpun yang penting sudah berusaha.
Minke yang hidup di pemondokan, bekerja dengan sahabatnya sebagai seniman lukis dan ukir. Menawarkan sana sini mencari orderan. Namun belajarpun tak pernah ia tinggalkan.
Minke yang diajak teman H.B.S. nya ke kediaman keluarga Mellema, sebuah perusahaan pertanian besar di Wonokromo. Dibuat jatu cinta oleh Annelies, putri Tn. Mellema dan Nyai Ontosoroh, sebaliknya juga dengan Annelies.Â
Hingga ia mendapat tawaran tinggal disitu bersama kedua wanita tersebut dan juga kakak Annelies, Robert Mellema. Akhirnya setuju dan menetap, diberi dokar khusus untuk ia tetap bisa ke sekolah di Surabaya.
Minke yang tiba-tiba dibawa oleh polisi yang ternyata suruhan ayahnya, bupati Kota B. Ia menerima saat ayahnya marah mengetahui Minke yang tinggal bersama seorang nyai, menerima saat ayahnya geram karena ia tak pernah membalas suratnya maupun bundanya.
Minke yang namanya terseret dalam koran-koran karena kasus meninggalnya Tn. Mellema di sebuah rumah pelesiran. Ia hanya salah satu orang yang menemukan mayat Tn. Mellema pertama kali. Karena hal itu, ayahnya tak mengakui Minke lagi sebagai anak. Namun berbeda dengan ayahnya, Bunda Minke hanya berpesan jangan menjadi kriminal yang lari dari masalah.
Minke yang harus dikeluarkan dari H.B.S namun sekolah kembali menariknya untuk masuk lagi. Semua yang Minke rasai resiko tak pernah ia sangkal.Lagi-lagi ia menegaskan ia bukan kriminal yang akan lari.
Minke yang berusaha melawan tudingan-tudingan tidak benar di koran dengan tulisan yang memang keahliannya. Ia menikah dengan Annelies 3 tepat setelah acara kelulusannya di H.B.S. Dilakukan secepat itu juga untuk melawan tudingan palsu tersebut. Yah, akhirnya hidupnya sedikit mudah dan bahagia untuk beberapa waktu itu.
Dan Minke yang kalah dalam pengadilan dan mengharuskan Annelies harus kembali ke Eropa karena ada walinya disana. Ayah dan Ibu Annelies tidak menikah syah, hanya seorang majikan dan nyai.Â
Di saat kelahirannya, Tn. Mellema mengurus hal-hal untuk mengakui Annelies sebagai anaknya secara hukum. Dan hal itu membuat ibunya yaitu Nyai Ontosoroh tidak berhak atas dirinya. Memang sangat tidak adil. Meskipun sudah melawan dan berusaha semaksimal mungkin, saat itu memang pengadilan kulit putih lebih berkuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H