Mohon tunggu...
Muhammad NiffaryPasya
Muhammad NiffaryPasya Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

Hobi saya bermain Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda

28 November 2024   20:23 Diperbarui: 28 November 2024   20:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Refleksi Sumpah Pemuda: Menghidupkan Semangat Persatuan

Sumpah Pemuda, yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928, adalah tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dalam kongres pemuda saat itu, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan daerah berikrar untuk bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu Indonesia. Ikrar ini menjadi fondasi kuat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Semangat Persatuan
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya sebatas pada teks historis, tetapi juga menjadi teladan semangat persatuan yang melampaui perbedaan. Di tengah keberagaman Indonesia, refleksi dari peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga persatuan di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Tantangan Masa Kini
Dalam era modern, tantangan untuk menjaga semangat Sumpah Pemuda masih relevan. Fragmentasi sosial, hoaks, dan intoleransi seringkali mengancam persatuan bangsa. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda harus terus dihidupkan, terutama di kalangan generasi muda.

Refleksi dan Tindakan
Refleksi terhadap Sumpah Pemuda menuntut tindakan nyata, seperti menghargai keberagaman, memperkuat solidaritas, dan memajukan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Dengan menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai panduan, kita dapat terus membangun Indonesia yang berdaulat, bersatu, dan berkeadilan.

Sumpah Pemuda bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pesan abadi tentang kekuatan persatuan dan keberanian pemuda untuk membawa perubahan. Kini, saatnya kita melanjutkan estafet perjuangan mereka demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun