Mohon tunggu...
Ernie Rahma Yunita
Ernie Rahma Yunita Mohon Tunggu... -

Be My Self

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Hujan yang Dulu

29 Agustus 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Silam yang hujan
Sempurna rebahkan kenangan di dada musim
Ada derai nurani yang dititipkannya
Seperti nafasmu yang tertinggal di bibirku
Dinginnya menjajar diri,
memanduku pada dekapmu
dulu

Kini hujan hanya di dalam puisi puisi
Melautkan air mata bersama sajak yang berlari
Mimpi pun basah lusuh berembun
Samar

Namun nafas masih patuh merindu
Serapah gigil tetap memendam pelukanmu
Hati lesat menghunuskan hujan sebagai kenangan,
meski menjadi debu di ujung andaian
Semoga kita akan bertemu di hujan yang sama
Dengan rindu yang sama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun