Saat kita menjalani lika liku kehidupan butuh seseorang yang dekat dan memahami bahkan menyayangi tanpa syarat. Indah dan bahagia ketika kita telah memilikinya. Pertanyaannya adalah maukah kita sebagai seorang ibu menjadi sahabat untuk anak sendiri?
Di banyak kesempatan ibu lebih fokus dengan memarahi, menasihati bahkan menuntut. Tentunya kita tak ingin menjadi toxic parents. Anak membutuhkan tempat nyaman untuk bercerita tanpa takut disalahkan ataupun disalahpahami. Anak dengan rasa keingintahuannya butuh diberikan arahan tepat dengan penuh pengertian.
Hubungan sahabat antara orang tua dan anak menciptakan ikatan emosional yang kuat, memperkuat komunikasi yang sehat, dan mengajarkan nilai-nilai penting. Ini memungkinkan anak-anak merasa nyaman untuk berbagi dengan orang tua, merasa didukung, dan lebih percaya diri dalam menghadapi hidup. Namun, orang tua tetap perlu mempertahankan peran sebagai otoritas yang bijaksana dalam memberikan panduan dan arahan kepada anak-anak mereka.
Untuk membangun ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Kualitas Waktu Bersama
Luangkan waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak Anda tanpa gangguan dari teknologi atau pekerjaan lainnya. Bermain, berbicara, atau melakukan kegiatan yang disukai bersama dapat mempererat ikatan.
Komunikasi Terbuka
Buatlah lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan, ide, dan pengalaman mereka tanpa takut dihakimi.
Mendengarkan dengan Empati
Praktikkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati saat anak Anda berbicara. Ini membantu anak merasa didengar dan dihargai.