Mohon tunggu...
Hitam Putih
Hitam Putih Mohon Tunggu... -

hitam putih cinta..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bolehkah Aku Membenci???

23 Maret 2011   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak kecil aku merupakan sosok yang supel dalam bergaul aktiv,vocal dan lincah baik dilingkungan keluarga,sekolah ataupun masyarakat...istilah jawanya bisa dikatakan tidak bisa "meneng"..mayoritas temenku cowok,dan temen cewek bisa dihitung dengan hitungan jari..jika aku pulang banyak temen2 cowokku yang ikut kerumah walau sekedar belajar bersama ataupun nonton TV ..hmm,..bener2 pengalaman waktu SD yang sangat indah dan berkesan...dan sampai ketika aku menginjakkan kaki di bangku SLTP bapakku memondokanku di sebuah pesanteren di daerah kebumen...ketika liburan tiba aku punya kesempatan pulang kerumah,entah kenapa pada saat itu aku jadi punya rasa malu luar biasa dan dingin jika bertemu orang apalagi bertemu cowok..entah kenapa...singkat cerita sampailah aku sekarang duduk di bangku perkuliahan..dari bangku SD sampai SMA aku tidak pernah kenal istilah pacaran dan tidak pernah pengalaman pacaran..dan aku mulai mengenal pacaran ketika aku semester 5 pacaran untuk pertama kalinya..hmm..tidak tahu kenapa aku punya rasa sebel dengan cowok..perasaan itu muncul begitu saja..Aku merasa belum pernah disakiti cowok tapi kenapa aku sebel sama cowok..Ya Allah kenapa menurut pandanganku semua cowok itu semuanya sama...dan aku berfikiran hanya bapakku cowok yang bener2 baik,ikhlas dan tanggung jawab serta lillahi ta'ala..Aku tak ingin punya perasaan seperti ini Ya Rabb........karena sebenernya aku sulit membenci orang!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun