Mohon tunggu...
Nie Gautama
Nie Gautama Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga yang memiliki hobi jalan-jalan dan mendokumentasikan hasil jalan-jalannya, baca, juga karena sedang merantau mau tidak mau jadi hobi memasak ^_^\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Les Soldes d'hiver - Obral Musim Dingin

21 Januari 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tgl 12 januari 2011, tidak seperti biasanya, toko-toko mulai buka jam 08.00 pagi. Ya, jam 08.00 pagi di musim dingin betul-betul merupakan suatu hal yang istimewa, karena biasanya aktivitas di negeri 4 musim ini dimulai jam 09.00 pagi, bahkan pusat perbelanjaan biasanya beroperasi mulai jam 10.00 pagi.

Hari itu merupakan hari dimulainya obral musim dingin yang akan berlangsung selama sekitar sebulan, sampai 15 feburari 2011, saat hampir semua toko memotong harga barang-barangnya secara gila-gilaan. Mulai dari 20 %, bahkan sampai 70%.  Tentu saja bagi kami, keluarga yang mengandalkan beasiswa mahasiswa  sebagai sumber biaya hidup, selain dari tabungan sendiri,  merupakan saat istimewa.  Kami bisa dengan percaya diri memasuki butik-butik, yang biasanya hanya kami lewati dan kami pandang barang-barangnya dari balik kaca etalase :)

Lucunya, ada salah satu toko pakaian yang sampai menyediakan menu sarapan gratis untuk para pengunjung yang hadir saat itu, sebagai bentuk penghargaan terhadap para pelanggannya yang sudah bersedia datang dari pagi hari. Tentu saja dengan jumlah terbatas, siapa cepat dia dapat.

Bagi para pelanggan yang memiliki carte de fidélité atau kartu pelanggan toko, pada hari pertama ini mendapatkan tambahan potongan harga lagi dari toko bersangkutan.  Hal ini dilakukan demi menarik pembeli sebanyak-banyaknya.

Jumlah orang yang datang ke pusat kota semakin siang semakin banyak, terlebih hari pertama obral ini jatuh pada hari rabu, dimana anak-anak setara SD di Indonesia libur dan anak-anak setara SMP hanya sekolah setengah hari. Di mana-mana banyak rombongan keluarga yang berbondong masuk ke dalam toko dan keluar menenteng hasil belanjaannya. Di dalam toko terlihat mereka begitu serius mengamati harga barang (ehm, saya kira hanya saya yang perduli harga), kemudian mencari ukuran dan mencoba di kabin tempat mencoba pakaian.  Karena banyaknya orang yang mencoba, tak jarang mereka hanya mematut diri di cermin-cermin besar yang disediakan di dalam toko tsb.  Jangan ditanya jika sudah memasuki akhir pekan, wuih, pusat perbelanjaan di pusat kota menjadi seperti mangkuk berisi cendol :))

Banyak yang berpendapat bahwa semakin cepat mereka mendapatkan barang soldes, semakin beruntung karena mereka bisa mendapatkan barang yang sudah mereka idamkan, dengan harga murah, dan leluasa mencari ukuran yang dibutuhkan.

Tetapi sebenarnya, setelah mengalami sendiri, ternyata lebih menguntungkan lagi kalau kita sedikit lebih bersabar. Setelah berlangsung lebih dari seminggu, saat barang-barang mulai jauh berkurang jumlahnya akibat serbuan manusia pecinta soldes (dan sepertinya semuanya seperti itu :D), ukuran menjadi terbatas pilihannya, model-model yang up to date sudah tinggal sisa-sisa, maka toko akan melakukan sistem banting harga kedua, atau deuxième démarque.  Yang awalnya 20 % bisa menjadi 40%, yang sudah 50% potongan harganya bisa mendapatkan tambahan potongan harga 20%, dan banyak lagi.

Nah inilah saat yang paling tepat bagi kami untuk bergerilya. Dengan niat membulat dan tekad membaja (halah, lebay), kami akan teliti memilih setiap barang dengan detail. Tak jarang, bahkan seringkali, kami mendapatkan 'harta karun' dengan harga 'kaki lima', meski sebenarnya ungkapan ini tidak tepat, karena di sini ternyata harga kaki lima bisa lebih mahal dari harga toko.

Ternyata obral, diskon, sale, soldes, begitu digemari di manapun.  Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara bang Napoleon ini semua menjadi kalap belanja kalau ada potongan harga besar-besaran. Bahkan salah satu teman yang sudah lama menetap di sini berseloroh, bahwa di sini orang mengumpulkan dan menyimpan uang untuk dihabiskan saat masa-masa soldes seperti sekarang ini :)

Ð

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun