Mohon tunggu...
Nie Gautama
Nie Gautama Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga yang memiliki hobi jalan-jalan dan mendokumentasikan hasil jalan-jalannya, baca, juga karena sedang merantau mau tidak mau jadi hobi memasak ^_^\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tikus Kecil dan Gigi Susu

9 Februari 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaa, gigi ade goyang... "  Bungsuku berucap sambil memperlihatkan giginya.  Ternyata gigi susu bagian bawahnya memang sudah bergoyang jaipong, menempel sedikit saja pada gusinya. Ini adalah kali kelima gigi susunya akan tanggal. Saat saya tanya sakit tidaknya, dia menjawab  " engga Ma, nanti kalau petite sourisnya lewat, pasti giginya lepas juga..."  Mendengar ini saya hanya tersenyum :) Pertama kali mengenal si petite souris (arti harfiahnya tikus kecil) ini sekitar dua tahun lalu, saat si kecil masih duduk di école maternelle, setara taman kanak-kanak. Saat itu gigi susunya juga terlihat akan segera  tanggal untuk kali yang ketiga. Entah kenapa, meski tinggal sedikit bagian yang menempel di gusi, gigi tersebut tahan tidak lepas berminggu-minggu. Hingga satu sore hari pulang sekolah, begitu tiba di rumah si Bungsu langsung nyengir, memperlihatkan giginya yang sudah ompong.  Dia membawa lipatan kertas berbentuk amplop kecil, bergambarkan tikus, yang ternyata berisi giginya yang sudah tanggal.  Dia bercerita bahwa gurunya mengatakan, jika gigi yang tanggal itu disimpan di bawah bantal yang ditidurinya nanti malam, petite souris akan lewat  mengambil gigi tersebut dan menggantinya dengan kepingan uang koin.  Saya menimpali obrolannya sesekali dan menanggapinya dengan senyuman.  Kemudian segalanya berlangsung seperti biasa, sehingga obrolan sore harinya menjadi terlupakan. Esok pagi, saat saya membangunkan si kecil untuk bersiap-siap sekolah, dia segera melihat ke balik bantal yang ditidurinya. Sesaat terlihat kekecewaan di matanya. Ternyata semalam sebelum tidur dia menyimpan lipatan kertas berisi gigi tersebut di bawah bantal, dengan harapan akan mendapatkan kepingan uang koin. Saya coba menghiburnya dengan mengatakan mungkin petite souris tidak mengambil gigi tersebut karena kesulitan akibat terhalang oleh lipatan kertas.  Jadi kami sepakat, akan mencoba menyimpan gigi tersebut tanpa lipatan kertas. Malamnya dengan bersemangat si Bungsu membuka lipatan kertas dan menyimpan gigi di balik bantal.  Tak lama kemudian dia segera terlelap.  Ternyata petite souris malam itu dengan mudah berhasil mengambil gigi susu itu. Terbukti, di pagi hari saat si kecil melihat ke balik bantalnya, gigi susu sudah menghilang, berganti dengan beberapa keping uang koin :) [caption id="attachment_88315" align="aligncenter" width="550" caption="Gigi susu ade, dipinjam dari tikus kecil yang baik hati ;)"][/caption] La petite souris;  el raton ; les petits anges; la fee des dents;  tooth fairy ;  zahnfee ; tannfe;  topino; fatina; annabogle atau apapun namanya ternyata melegenda hampir di seluruh dunia. Legenda si tikus kecil ini kemungkinan besar berasal dari kisah la baronne d'Aulnoy pada abad ke 17  di Perancis, La Bonne Petite Souris. Kisah ini mengenai peri yang berubah menjadi tikus untuk menolong seorang ratu mengalahkan raja yang jahat, dengan bersembunyi di bawah bantal kemudian membuat seluruh gigi raja tersebut tanggal. Selain itu juga ada kepercayaan kuno mengenai tanggalnya gigi susu. Ketika seekor binatang memakan gigi susu yang tanggal, akan membuat karakteristik gigi tetap si anak menjadi lebih kuat dan tajam seperti gigi binatang.  Di Filipina, gigi yang tanggal dibuang ke atap dengan harapan dimakan tikus, sehingga gigi yang tumbuh kelak lebih kuat dan putih seperti gigi tikus. Sementara di Aljazair dan Maroko ada tradisi, ketika giginya tanggal, seorang anak harus menghadap matahari dan berdoa kepada Allah untuk mengganti gigi susunya, yang dikenal dengan sebutan gigi keledai, untuk menggantinya dengan gigi  rusa yang merupakan simbol kecantikan. Sementara saya, semasa kecil, selalu membuang gigi atas yang tanggal ke tanah, dan melemparkan gigi bawah yang tanggal ke atap. Maksudnya hanya satu, supaya gigi bisa tumbuh dengan benar, tidak tumbuh ke arah kebalikannya :) Sayangnya, dua gigi susu pertama si Bungsu tanggal sebelum kami mengenal si tikus kecil. Dan sepertinya, setelah dua kali mampir untuk mengambil gigi susu si Bungsu yang tanggal, melihat goyangan gigi yang semakin kuat,  tak lama lagi tikus kecil akan kembali mampir. Tentunya si tikus kecil baik hati itu sekarang sedang bersiap-siap mengumpulkan kepingan uang koin untuk mengganti gigi susu si Bungsu yang akan diambilnya :) *Sumber bacaan : http://fr.wikipedia.org/ *Sumber foto : dokumen pribadi

Ð

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun